AGAM, METRO – Untuk memberikan udara yang sejuk dilokasi wisata di Pantai Tiku, Kecamatan Tanjung Mutiara, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Agam menanami lokasi-lokasi yang masih terbuka untuk dijadikan ruang terbuka hijau. “Hal ini dilakukan untuk mengembalikan ekosistem udara di lokasi destinasi wisata Pantai Tiku,“ ungkap Sekretaris DLH Arif Restu, Kamis (10/1)
Arif menjelaskan, sesuai program Agam menanam yang dicanangkan Bupati Agam Indra catri.kita dari dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Agam terus mengupayakan penghijauan disetiap lokasi terbuka untuk ditanami tanaman yang bermanfaat.
“Kemudian program menanam ini kita diupayakan untuk saat sekarang ini yakni di lokasi-lokasi wisata yang ada di Agam ini. Pertama diupayakan di lokasi pantai. Karena lokasi ini sering dikunjungi wisatawan pada akhir pekan, makanya kita upayaka penanaman tanaman pelindung dilokasi yang masih terbuka,” beber Arif.
Di samping itu penanaman pohon pelindung ini akan memberikan dampak yang sangat baik bagi lingkungan lokasi pantai. Udara yang dihasilkan jauh lebih sejuk ketimbang hanya ruang terbuka saja.
Ketika lokasi mampu menghadirkan suasana yang nyaman dan udara yang segar tentu wisatawan akan betah berlama-lama di lokasi wisata. Akan tetapi kalau tempat wisata tandus saja tanpa ada tanaman pelindung untuk berkumpul bersama keluarga tentu mereka tidak betah berlama-lama di lokasi wisata.
Apalagi lokasi wisata itu kotor tentu objek wisata yang miliki akan sulit sekali dikunjungi oleh wisatawan. Makanya lingkungan sekitar harus dijaga juga dari tumpukan sampah di sembarangan tempat. Hal ini akan membawa dampak yang tidak bagus.
Arif melanjutkan, kita akan upayakan meletakan tong-tong sampah di lokasi wisata agar lokasi wisata tersebut bisa terjaga kebersihanya.dan kepada pedagang. Juga menghimbau agar sampah-sampah dari barang daganya tersebut agar dibuang pada tong sampah yang telah disediakan oleh pihak pemkab.
Arif menambahkan, juga mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Tanjung Raya agar memperhatikan tanaman yang sudah ditanam. Sebab kalau bukan masyarakat sekitar yang akan menjaga tentu tanaman tersebut tidak akan tumbuh yang sesuai harapan.
“Makanya sangat bermohon kepada masyarakat agar tanaman yang kita tanam ini dipelihara. Kalau ada binatang yang mengganggu tolong diusir. Begitu juga dengan tangan-tangan jahil yang suka merusak tanaman agar selalu diawasi secara seksama agar tanaman yang kita tanam itu bisa memberi mamfaat untuk masyarakat sekitar,” harap Arif. (pry)
Komentar