Desainer Asal Agam Ikuti Lomba Daily Muslim Wear Design Contes

DESAINER— Desainer Nadia Hidayani asal Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam mengikuti lomba Daily Muslim Wear Design Contes yang dilaksanakan di The Axana Hotel Padang.

AGAM, METRO–Desainer Nadia Hidayani asal Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam mengikuti lomba Daily Muslim Wear Design Contes yang dilaksanakan di The Axana Hotel Padang, Rabu (19/10).

Kegiatan yang di­prakasai oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dek­ranasda) Sumatera Barat be­r­sama Dinas Perin­dus­trian dan Perda­ga­ngan Provinsi Suma­tera Barat de­ngan te­ma “Dekra­nasda Sum­bar Pre­sent” meng­angkat bu­­sana baju musli­mah yang sesuai de­ngan kae­dah kelu­hu­ran buda­ya Minang­kabau.

Perlombaan de­sain busana muslimah ini diikuti sebanyak 17 orang peserta dari kabupaten/kota se-Sumatera Barat.

Pada kesempatan itu, Nadia Hidayani mengatakan, lomba kali ini Kabupaten Agam me­ngangkat tema busana “Gadih Minang Pai Bamain” dengan menggunakan bahan batik tulis minang yang dipadukan de­ngan tenun lurik silungkang.

“Busana ini kita tambahkan sulaman motif kapalo samek yang merupakan ciri khas Ka­bupaten Agam,” kata Nadia.

Sementara itu, Ketua Dek­ranasda Kabupaten Agam, Ny Yenni Andri Warman mengata­kan, diutusnya Nadia Hidayani pada lomba desain busana muslim Dekranasda Sumatera Barat, diharapkan menjadi ajang untuk berinteraksi serta bersosialisasi dalam semangat kompetisi yang sehat serta dalam upaya membina dan mengembangkan bakat dan potensi perajin Sumatera Barat, khususnya di bidang desain fashion.

“Ini merupakan ajang bagi kita untuk berinteraksi me­numbuhkan semangat dalam berkompetisi untuk memaju­kan kabupaten/kota khususnya bidang desain fasion,”ucapnya

Ajang ini, tambah, Ny Yenni diharapkan bisa menjadi ins­pirasi sekaligus menumbuhkan motivasi di kalangan ma­sya­rakat perajin agar dapat meng­gali dan meningkatkan krea­tivitasnya khususnya di Kabu­paten Agam.

Selain itu, Ketua Dek­ranas­da Sumbar, Ny Harneli Mah­yeldi menyebutkan, kegiatan ini bertujuan untuk me­ngangkat busana baju muslimah yang se­suai dengan kae­dah keluhuran bu­daya Mi­nangkabau.

“Desain baju yang dilombakan menggu­nakan bahan dan motif khas dari daerah masing-masing pe­serta lomba,” ka­tanya.

Sebagai lembaga pembina kerajinan dan mitra peme­rin­tah, tambah Ny Har­neli Dekranasda Pro­vinsi Sumatera Barat dan kabupaten/kota di Sumatera Barat te­rus berkiprah dalam membina pengrajin dengan berbagai kegiatan seperti pela­tihan teknis, lomba dan perge­laran fashion produk khas Su­matera Barat, seperti sulaman, bordiran, songket, pameran lokal, nasional dan interna­sional, dan juga kewirau­sa­haan.

“Semua ini adalah bentuk upaya pelestarian dan pe­ngem­bangan produk kerajinan berbasis budaya lokal dan daerah,” ucapnya. (pry)

Exit mobile version