LAMPUNG,METRO – Pemkab Agam memanfaatkan momen awal tahun untuk saling berbagi antar sesama, dalam bentuk peduli kemanusiaan terhadap korban Tsunami di Kabupaten Lampung Selatan dan sekitarnya. Bantuan kemanusiaan itu berupa uang tunai sebesar Rp100 juta dan bantuan logistik berupa beras setengah ton, pakaian, selimut dan sayur-sayuran.
Sumber dana bantuan berasal dari Baznas Kabupaten Agam, Bank Nagari dan sumbangan pegawai dan guru-guru se-Kabupaten Agam. Menggunakan transportasi darat, bantuan langsung diantarkan Bupati Agam DR. Indra Catri bersama beberapa orang kepala OPD, yaitu Kepala Dinas Sosial Agam, Kurniawan Syahputra, Kepala BKPSDM, Fauzir, Kepala Dinas Dikbud Isra, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Hamdi, Kepala BPBD, Lutfi, Kepala Bapedda Welfizar, Kepala PU Yunaldi, dan Pimpinan Bank Nagari Cabang Lubuk Basung, Tasman, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD, Wahyu Bestari, Kabid Limjamsos Dinas Sosial, Ismar Budi Septa dan Kasubag Protokol Humas, Ferdianda.
Setiba di rumah dinas Bupati Lampung Selatan, Jumat (4/1) sore, bantuan langsung diserahkan kepada Plt Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto didampingi Sekda Lampung Selatan, Fredi Sutirman dan beberapa jajaran pejabat Pemkab Lampung Selatan, kemudian dilanjutkan dengan temu ramah.
Dalam temu ramah itu, Bupati Agam DR. Indra Catri menyampaikan, rasa prihatin dan empati terhadap warga Lampung Selatan dan sekitarnya yang menjadi korban tsunami Selat Sunda, sebagai musibah yang tidak bisa diduga. “Kami juga bisa merasakan apa yang dirasakan saudara kita disini. Pasalnya, Kabupaten Agam juga merupakan daerah etalase bencana. Hampir tiap hari kalau cuaca buruk kita dilanda bencana. Semoga bantuan ini bermanfaat untuk meringankan beban bagi masyarakat Lampung Selatan yang terkena bencana tsunami,” ujarnya.
Plt. Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemkab Agam, khususnya Bupati Agam DR. Indra Catri yang telah menyempatkan waktu luangnya melihat warga yang sedang tertimpa musibah. “Tentunya bantuan ini sangat berharga bagi kami untuk meringankan beban masyarakat yang sedang membutuhkan bantuan,” kata Ermanto.
Terkait keadaan korban saat ini, Bupati Nanang menjelaskan korban saat ini berada di posko pengungsian dengan kondisi tanggap darurat ke-dua. “Namun tidak tertutup kemungkinan tanggap darurat tidak diperpanjang, karena kondisinya saat ini belum stabil sepenuhnya akibat status anak gunung krakatau siaga tiga,” ujar Ermanto.
Kepala Koordinator Sefri menyebutkan, jumlah pengungsi hingga pukul 20.00 WIB, Kamis (3/1), mencapai 7.080 jiwa yang tersebar di 7 kecamatan yang terkena tsunami. “Akibatnya, korban meninggal dunia hingga tadi malam sudah mencapai118 jiwa, 7 orang dinyatakan hilang, luka berat 446 orang, luka sedang tidak ada dan luka ringan 7.357 orang.
Sementara itu, untuk kerusakan rumah sebanyak 710 unit, dengan rincian, yaitu 544 unit rusak berat, 70 unit rusak sedang dan 96 unit rusak ringan. “Namun, total dana kerusakan belum bisa pasti kita berikan keterangannya. Karena, saat ini masih melakukan fasilidasi keakuratan data,” tukasnya. (pry)