Abrasi Kian Meluas, 700 Rumah Warga Pantai Terancam, Irwan Fikri: Butuh Penanganan Segera

TINJAU LOKASI— Wakil Bupati Agam, Irwan Fikri saat meninjau lokasi abrasi yang melanda Nagari Tiku V Jorong Rabu (3/8). Ratusan rumah warga terancam dampak abrasi ini.

AGAM, METRO–Hantaman gelombang air laut atau abrasi di Nagari Tiku V Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, dalam satu minggu terakhir kian meluas. Ratusan rumah warga di daerah itu terancam dampak abrasi.

Wakil Bupati Agam, Irwan Fikri, SH Dt. Parpatiah saat meninjau lokasi abrasi, Rabu (3/8) mengatakan, pengikisan bibir pantai itu berpotensi memberikan ancaman besar terhadap pemukiman masyarakat.

“Ini membutuhkan pe­nanganan segera. Berda­sarkan pernyataan warga, tingkat kehilangan dara­tan dalam satu minggu terakhir mencapai 15 meter,” ujarnya.

Kondisi kehilangan da­ratan tersebut sambung wabup, dengan daratan yang tersisa 300 meter diprediksi dalam kurun dua tahun kedepan akan berdampak langsung terha­dap perumahan warga.

Merespon peristiwa itu, Pemerintah Kabupaten Agam bakal menyurati Balai Wilayah Sungai Sumatera V dan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR dalam waktu dekat .

“Kondisi ini butuh penanganan dari pemerintah pusat. Karena solusi satu-satunya cara adalah pemasangan batu grip dan itu butuh dana yang cukup besar,” tuturnya.

Sekretaris Nagari Tiku V Jorong, Anaswar menambahkan, ancaman ab­rasi mengancam 700 unit rumah yang tersebar di Jorong Muaro Putih sekitar 400 unit dan Jorong Ma­sang 300 unit.

Ia mengatakan, 700 unit rumah itu berjarak sekitar 300 sampai 400 meter dari bibir pantai yang sebelumnya berjarak sekitar 1,5 kilometer.

Ini akibat abrasi terjadi hampir setiap tahun dan satu minggu terakhir sekitar 15 meter daratan yang tergerus gelombang pa­sang dengan panjang empat kilometer,” katanya

Sejak 2021 sampai 2 Agustus 2022 ini tambahnya, sudah sekitar 50 meter daratan yang tergerus ge­lombang pasang. Selain itu, lahan perkebunan kelapa dan kelapa sawit milik warga dan plasma juga rusak akibat abrasi. (pry)

Exit mobile version