Pendapatan Disparpora Bukittinggi Capai 90,1 Persen

Nenta Oktavia

BUKITTINGGI, METRO
Pandemi Covid-19 ternyata sangat berimbas pada tingkat kunjungan pariwisata di Kota Bukittinggi. Bahkan tingkat kunjungan itu, berdampak negatif pada target pendapatan.

Kadisparpora Bukittinggi, melalui Sekretaris, Nenta Oktavia, menjelaskan, target pendapatan retribusi dinas pariwisata objek wisata tahun 2020 awal sebesar Rp 25 miliar. Setelah perubahan anggaran, pendapatan ditarget menjadi Rp 12 miliar lebih. Pendapatan itu, terdiri dari retribusi objek wisata dan sarana olah raga. Dari target Rp 12 miliar itu, terealisasi sebesar Rp10 miliar lebih atau 90,1 persen,” ungkap Nenta.

Pendapatan itu, lanjutnya, terdiri dari retribusi pelayanan tempat pariwisata, objek wisata TMSBK dan Panorama, ditarget Rp 11,8 miliar lebih, terealisasi Rp 10,7 miliar lebih atau 90,7 persen. “Sedangkan retribusi pelayanan tempat olahraga ditarget Rp 30 juta, terealisasi Rp 56,9 juta atau 190 persen,” ungkap Nenta.

Penurunan target dan juga belum tercapai target 100 persen oleh Disparpora, memang terkendala karena pandemi Covid-19, sehingga objek wisata beberapa kali ditutup. Apalagi pada masa liburan. “Biasanya satu hari libur khususnya libur akhir tahun, pendapatan bisa mencapai Rp 200 juta per hari. Sekarang selama pandemi tentunya sangat menurun, jumlah kunjungan wisata juga sangat turun hingga 50 sampai 60 persen,” ujar Nenta.

Dari penurunan tingkat kunjungan itu, berdampak pada pendapatan, namun, Disparpora Bukittinggi berharap pandemi covid-19 dapet segera berakhir dan dengan adanya “magnet” baru di objek wisata, diantaranya kandang aviari, reptil zone dan kandang karnivora, tingkat kunjungan dapat kembali meningkat. (pry)

Exit mobile version