PADANG, METRO–Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang, Duski Samad menilai bencana gempa yang terjadi di Sumbar ini, terutama di Kota Padang adalah bentuk teguran dari sang pencipta. Dimana, beberapa waktu terakhir, di Kota Padang banyak ditemukan perbuatan maksiat. Maka, sadarlah.
Menurutnya, pencipta tidak akan mendatangkan bencana, kalau tidak ada sebabnya. Kejadian itu pasti ada hukum timbal baliknya. Jika ada sebab, pasti ada akibatnya. Sebabnya kata Duski, adalah karena ulah tangan manusia juga. Dan akibatnya, pencipta mendatangkan bencana untuk umatnya agar sadar.
“Suatu kejadian terjadi seperti gempa, karena ulah manusia juga. Bisa jadi itu bentuk teguran dari pencipta. Makanya, jauhilah perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari ajaran agama. Jauhi maksiat,” jelasnya.
Duski menyatakan, faktor dan sebab akibat yang terkait dengan perilaku lahiriah manusia yang telah tertuang dalam surat Al-Ankabut ayat 42. Dimana terjemahannya; sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang mereka seru selain Allah. Dan dia maha perkasa lagi maha bijaksana.
Maksudnya jelas Duski, Allah maha mengetahui tentang apa yang mereka mohonkan, bahkan apa yang mereka minta kepada manusia selain Allah. Semuanya tak akan mungkin memberikan manfaat atau mendatangkan kecelakaan kepada seseorang bilamana Allah tidak menghendaki.
“Allah berkuasa menurunkan siksa kepada siapa yang kafir, karena itu orang-orang musyrik hendaklah merasa takut kepada Tuhan, dan segera beriman kepada-Nya sebelum datang siksaan-Nya. Seperti yang pernah dikirimkan-Nya kepada orang-orang dahulu kala (bencana). Sebab bila siksaan Allah datang, tidak seorangpun diantara para penolong mereka itu yang dapat menyelamatkan mereka,” jelas Duski Samad.
Berpikir Rasional
Duski Samad juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang menanggapi informasi yang beredar. Ia meminta masyarakat untuk menggunakan rasionalitas dan akal untuk lebih mencerna isu maupun kejadian.
“Jadi masyarakat harus tetap waspada, dan harus lebih menggunakan rasionalitas dan akal menanggapi informasi yang beredar. Misalnya, orang tinggal di Indarung kenapa harus ngungsi takut tsunami? Kan tidak logis,” ujarnya.
Kondisi Stabil
Masyarakat Sumbar yang berada di pesisir pantai, seperti tak mau berlarut-larut dengan situasi pascagempa yang mengguncang Sumbar, Rabu (2/3) malam. Buktinya, pada siang Kamis (3/3), aktivitas masyarakat di pesisir pantai Kota Padang kembali stabil.
Pantauan POSMETRO, terlihat aktivitas masyarakat yang di pesisir pantai Kota Padang sudah kembali baik. Meski mereka sempat melakukan evakuasi ke tempat yang lebih tinggi, namun pada dini hari kemarin, mereka telah kembali ke kediaman masing-masing. Kondisi bangunan di kota ini pun, hingga kini (3/3) tidak ada laporan kerusakan.
Tingkatkan Sosialisasi
Ketika ditemui di gedung DPRD Provinsi Sumbar, Sekdaprov Sumbar Ali Asmar mengklaim Padang sudah memiliki banyak shelter. Terutama di gedung-gedung pemerintahan. Sehingga menurutnya sosialisasilah yang harus lebih ditingkatkan.
“Masyarakat jangan panik, namun sosialisasilah harus terus-menerus. Banyak gedung pemerintahan yang punya shelter, namun betul sosialisasi dan pemberitahuan evakuasi yang ditingkatkan,” ungkapnya.
Ia juga menyatakan, pihaknya akan segera menyampaikan kepada BPBD yang bekerjasama dengan SKPD terkait untuk sosialisasi tersebut. (cr3)
Komentar