Sebelumnya, Bainar (65) diketahui tidak kembali ke rumah sejak Senin (29/1) sore. Dicari sekeliling rumahnya di Sungai Lareh, Kelurahan Lubukminturun, Kecamatan Kototangah, bahkan sudah melibatkan tim SAR, pencarian masih saja nihil hingga Selasa. Menurut cerita warga sekitar, mungkin Bainar dilarikan oleh orang bunian.
Di lokasi tersebut, dalam jangka waktu 17 tahun, sudah tiga orang yang hilang secara misterius di tempat itu. Sebelumnya, anak Bainar yang paling bungsu bernama Thamrin dan saat itu berusia 15 tahun menghilang di lokasi yang hampir berdekatan, kemudian pada tahun 2013, pria berumur 45 tahun bernama Jahar juga menghilang di sungai kecil di dekat lokasi.
Hilangnya Bainar bermula dari laporan warga sekitar pada Senin sore saat itu tengah hujan gerimis. Dia menyebut, terakhir bertemu dengan sang ibu pada Senin pagi. Kala itu, Bainar terlihat berusaha berjalan kearah mudiak (atas) jalan dan sempat tertidur di sebuah pohon durian di pinggir jalan raya Sungai Lareh tersebut.
Korban pun dicari hingga ke Bukit Batu Tagak, yang disebut warga sekitar dengan bukit mistis. Namun, pencarian mereka nihil, jangankan pakaian, jejak kakinya saja tidak terlihat. Lagi-lagi, pencarian yang dilakukan dengan menyisiri bukit hingga ke air terjun ngungun saok tidak membuahkan hasil. (age)














