PESSEL, METRO–Puluhan orang yang terdiri dari warga Sago-Salido berunjuk rasa ke Kantor Wali Nagari Sago- Salido Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan, Rabu (2/3). Bahkan, massa yang melibatkan laki-laki dan perempuan tersebut menyegel kantor walinagari dengan menggunakan kayu.
Demonstran sambil juga membentangkan spanduk yang bertuliskan, tarik mandat Wali Nagari Sago- Salido Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan. Serta menutupkan spanduk tersebut ke pintu kantor walinagari. ”Kami atas nama masyarakat masyarakat Sago-Salido menarik mandat kami terhadap Walinagari Sago- Salido Hen Arif Boy Dt Rajo Alam SH MH. Sebab, kami yang menanam, kami yang mencabut,” ujar salah seorang demonstran.
Aksi unjuk rasa tersebut mendapatkan pengawalan ketat dari personel Polres Pessir Selatan melibatkan Satlantas guna melakukan pengamanan di Kantor Wali Nagari Sago- Salido. Mereka mendatangi kantor walinagari menggunakan lebih kurang tiga kendaraan roda empat.
Kemudian, iringan-iringan warga Sago-Salido dengan pengawalan Satlantas Polres Pesisir Selatan menuju kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten Pesisir Selatan. Selain itu massa juga melakukan unjukrasa ke Kantor Bupati Pessel. Dan massa juga menyampaikan aspirasinya di depan orang nomor di Pessel tersebut.
Wali Nagari Sago-Salido Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan Hen Arif Boy Dt Rajo Alam SH MH kepada wartawan mendukung positif, aspirasi masyarakat untuk kebaikan pembangunan di Kanagarian Sago-Salido, asalkan tidak dilakukan secara anarkis. ”Ini masukan bagi kami selaku wali nagari. Saran, kritikan seperti ini, untuk kinerja kami ke depan,” ujar Hen.
Hen mengimbau kepada seluruh masyarakat yang ada di Kanagarian Sago-Salido tidak mudah dihasut ataupun dibodoh-bodohi dengan masalah ini. Jika, ada oknum-oknum lain yang ingin mencoba memperovokatori masyarakat. Dan dirinya siap mempejuangkan kepentingan masyarakat.
Semua harus sesuai prosedur yang berlaku berdasarkan Undang-Undang yang ada. Tambah dirinya. Sementara itu beberapa perwakilan pendemo diterima Ketua DPRD Pessel yang diwakili Wakil Ketua DPRD Pessel Aprial Abas didampingi beberapa anggota DPRD Pessel dari Dapil II Aprinal Tanjung. Sebelum menerima perwakilan pendemo warga Sago-Salido ini DPRD Pessel juga telah menerima surat masuk dari massa.
Aprial mengatakan, di dalam surat masuk ke DPRD Pessel ada beberapa tuntutan, di antaranya seperti dugaan pengutan pembuatan Prona. Diduga penggunaan anggaran ADD, dugaan penggelapan tanah SMK Kelautan, dugaan adanya penjualan raskin yang tidak sesuai dan dugaan adanya pemotongan honor perangkat nagari. “Ada kurang lebih 300 warga Sago-Salido yang menandatangani surat pengaduan ke DPRD Pessel,” jelas Aprial.
Terkait aspirasi pemberhentian wali nagari tersebut, DPRD secepatnya akan membentuk tim investigasi yang melibatkan pihak terkait lainya. Seperti Kesbangpol, Tapem, Ispektorat, Kabag Nagari, Kecamatan, Kepolisian dan TNI turun melakukan penyelidikan atas tuntutan warga hari ini.
”Kita imbau warga sabar dan tenang. Biarkan tim investigasi bekerja dulu, kita ikuti proses dan aturan yang ada. Jika memang itu ditemukan unsur pidana ataupun lainya, pasti akan dilakukan tindakan sesuai proses hukum yang ada,” kata Aprial.
Dan, DPRD Pesisir Selatan sebagai wakil rakyat akan berupaya semaksimal mungkin sesuai Tupoksi, serta akan mengawal tim investigasi bekerja di lapangan. Untuk pemberhentian bukan kewenangan pada DPRD ataupun pihak lainya, tapi Undang-Undang dan Hukum.
Tim investigasi di bawah kendali Pemkab Pessel. Ditunggu saja hasil penyelidikan di lapangan. Dengan pengawalan, puluhan pendemo membubarkan diri dengan teratur kembali ke rumah mereka masing-masing. (m)
Komentar