PADANG, METRO–Megah dan interior ruangannya sangat bagus, seperti hotel bintang empat. Itulah gedung baru Mapolda Sumbar yang berdiri kokoh di Jalan Sudirman, Padang. Gedung berlantai empat itu juga merupakan gedung Polda termegah di Indonesia dengan rancangan tahan gempa hingga 9 Skala Richter (SR).
Pembangunan gedung yang menghabiskan Rp161 miliar itu, juga dilengkapi shelter dan mampu menampung warga sekitar 3000 orang serta dilengkapi heliped untuk dua helikopter. Kini pembangunannya sudah selesai 99,30 persen dan menurut rencana diresmikan pada 16 Maret.
“Ya, pembangunannya sudah selesai, hanya tinggal tahap finishing. Untuk fisik sudah selesai,” ujar Wakapolda Sumbar Kombes Nur Afiah, ketika meninjau gedung Mapolda, Kamis (25/2).
Rancangan gedungnya modern. Selain menggunakan tangga, untuk akses ke lantai empat juga pakai lift. Begitu juga antara ruangan ke ruangan lain juga ditata rapi, sehingga nyaman untuk personel Polda menjalankan tugasnya sehari-hari.
”Semuanya dibuat senyaman mungkin, sehingga anggota enak bekerja, dan menjadi betah di kantor. Sehingga bisa menunjang kinerja,” ujar Wakapolda.
Untuk ruangan kerja Kapolda dilengkapi mini bar, ruangan rapat serta ruangan istirahat. Semuanya ditata dengan interior bagus. Begitu juga ruangan Wakapolda, para direktur dan kepala biro, semuanya memakai ruangan istirahat dan kamar mandi.
Gedung Mapolda itu dapat berdiri megah, tidak terlepas dari usaha kapolda sebelumnya, Brigjen Bambang Sri Herwanto bersama Irwasda Kombes Mas Guntur Laupe serta Irwasda sebelumnya Kombes Hamidin, yang kini sudah berpangkat Brigjen.
Menurut Wakapolda, untuk menyelesaikan pembangunan gedung Mapolda itu para pimpinan berusaha keras untuk memperjuangan kelanjutan pembangunannya. Setelah dihantam gempa 2009, pekerjaan bangunan baru bisa dilakukan pada 2011 dengan anggaran Rp50 miliar dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dana itu tidak mencukupi hanya sampai kerangkanya dan pondasi saja, akibatnya bangunan tersebut terbengkalai selama tiga tahun. Begitu Brigjen Pol Bambang Sri Herwanto bertugas pada Maret 2014 di Polda Sumbar, dia mulai berusaha dan melakukan lobi di Jakarta, mulai dari DPR, Bappenas, Mabes Polri hingga Kementrian Keuangan untuk menanyakan kelanjutan pembangunan Mapolda Sumbar.
Dikatakan Nur Afiah, perjuangan itu akhirnya berbuah manis. Bappenas mengalokasikan dana pembangunan Mapolda sebesar Rp111 miliar yang diposkan pada anggaran Dipa Polri. Jadi total anggaran yang dihabiskan untuk pembangunan gedung Mapolda itu sebesar Rp161 miliar.
“Memang pembangunan ditargetkan selesai pada Desember, namun karena belum selesai, sesuai peraturan kementerian diperbolehkan penambahan waktu, adendum 1 itu 16 hari, dan adendum II itu 50 hari, dan itu jatuh pada tanggal 19 Februari. Namun dinilai belum selesai, dibuatlah perjanjian penambahan 10 hari, dan gedung harus selesai pada tanggal 29 Februari. Apabila tidak juga selesai, maka kontraktor akan dikenakan sanksi,” jelasnya.
Kabid Humas AKBP Syamsi yang ikut mendampingi Wakapolda mengatakan, untuk gedung Polda yang baru ini, memiliki banyak fasilitas yang memberikan kenyaman bagi seluruh personel Polda Sumbar yang berjumlah 1013 personel termasuk PNS.
”Ya, inilah hasilnya Sumbar memiliki gedung Polda megah dan bagus, dan sebagai Polda percontohan, serta banyak keunggulan lainnya, seperti hemat listrik, dan dengan IT yang sangat modern,” ujar Kabid Humas, AKBP Syamsi.
Setelah finishing selesai dan diresmikan oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, seluruh aktivitas personel Polda dapat kembali satu kantor yang sebelumnya berserak-serak dengan menjadikan rumah dinas untuk jadi kantor.
“Saat ini kantor Polda ada 17 titik, bahkan rumah pejabat utama juga dijadikan kantor. Sehingga beberapa pejabat Polda terpaksa mengontrak rumah, dengan ditempatinya gedung Polda yang baru, akan kembali satu atap,” pungkas AKBP Syamsi. (r)
Komentar