BUKITTINGGI, METRO–Mengawali tugasnya sebagai Walikota Bukittinggi yang baru, Ramlan Nurmatias dan Wakil Walikota, Irwandi langsung melihat kerja SKPD di lingkungan Pemko Bukittinggi. Seperti pada Selasa (23/2) kemarin, pasangan tersebut melakukan apel perdana dengan Satpol PP Bukittinggi yang tugasnya sebagai Penegak Perda.
Sesuai tupoksinya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), kata Ramlan, tugasnya cukup strategis yang merupakan ujung tombak penegakan Perda dan Perwako di Bukittinggi. Pekerjaan Satpol PP penuh tantangan dan tidak harus ditakuti masyarakat karena pada dasarnya Satpol PP adalah pengayom masyarakat.
Sesuai visi dan misi, Ramlan hanya punya niat bagaimana membangun kota ini ke depan. Dia bertekad akan berada di depan dan Satpol PP harus selalu berada disampingnya selama lima tahun jabatan. Walaupun sebagian kecil masyarakat benci kepada Satpol PP namun harapan besar tertumpang kepada Satpol PP yang termasuk aparat melakukan pembangunan di Bukittinggi.
Ketika melakukan penertiban Perda, Perwako dan Pekat, Satpol PP harus sesuai aturan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada. Lakukan razia dengan tertib dan ikhlas dan jangan sampai bocor duluan. Jika ketahuan ada permainan akan ditindak tegas. Jangan ada kepentingan tertentu dalam pekerjaan.
”Saya tidak mau Bukittinggi menjadi kota preman, Bukittinggi harus tertib dan aman, jadi dambaan setiap orang. Disinilah peran Satpol PP sangat besar. Apalagi tantangan kedepan semakin besar,” kata Ramlan.
Walaupun kondisi kantor dan jumlah personil masih belum kondusif, namun Ramlan berharap Satpol PP dapat ikhlas dan tulus dalam bekerja. Kantor dinilai masih kecil dan jumlah personil hanya 105 orang. Itupun sudah termasuk personil dirumah dinas Wako dan wawako dan pengamanan pasar.
Untuk itu, Ramlan berharap aparatur Pol PP dapat bekerja sesuai aturan dan tuntunan ibadah yang ada. Jika ada kepentingan dibalik itu maka nilai ibadah jadi hilang. Kalau sudah cinta dan hobi dalam bekerja maka otomatis akan loyal kepada pimpinan. Ramlan pun berharap, kantor dapat dijaga kebersihannya.
“Tidak di Satpol PP saja, tapi di seluruh kantor SKPD se-Bukittinggi. Jika kantor bersih, nyaman dan indah, maka kita bisa bekerja dengan fikiran jernih dan bergairah. Apalagi kantor adalah rumah kedua bagi kita. Usahakan ada taman yang asri dan indah,” ulas Ramlan sambil menyebutkan kalau Satpol PP dilarang pakai sangkur, tapi cukup pakai sonta (pentungan-red). (wan)
Komentar