MENTAWAI, METRO – Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet bersama Kepala Bappeda dan Kadis PU Mentawai melakukan kunjungan daerah yang memiliki potensi pariwisata, bahari dan budaya sangat mendukung untuk dikembangkan bagi sumber ekonomi masyarakat. Salah satunya kawasan Wisata Katiet, Desa Bosua, Kecamatan Sipora Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Kawasan Wisata Katiet merupakan bagian dari Program M3K yakni, Muntei, Madobag, Mapaddegat dan Katiet. “Selama ini sudah bergerak namun belum terpadu dan terencana bagi pelaku-pelaku usaha masyarakat setempat. Dan hal itu lebih dominasi dari pelaku daerah luar yang nilai Ekonominya belum muncul ditengah Masyarakat,” ungkap Kepala Badan Pembangunan dan Perencanaan Daerah (Bappeda) Mentawai, Naslindo Sirait ruangannya. Jumat (18/10).
Dikatakan, selama ini masyarakat hanya sebagai penonton atau belum aktif. Dan kesempatan ini bagi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk memberikan peluang bagi masyarakat.
“Apabila masyarakat memiliki lahan-lahan yang produktif yang dapat dikembangkan menjadi pariwisata karena adanya potensi alam seperti Pantai, Kebudayaan dan Pariwisata Lingkungan Masyarakat setempat,” ujar Naslindo Sirait. Maka dari itu, pihaknya menyusun Master Plan terkait Gambaran Umum Kawasan, Analisis dan Konsep Penataan Kawasan, Indikasi Program Pembangunan Kawasan dan Kelayakan Finansial Ekonomi Kawasan Khusus.
Melalui Konsep Pariwisata ini dikatakan, akan tumbuh dari masyarakat itu sendiri. dan masyarakat juga harus terlibat dalam menjaga akar Budaya dan Pariwisata yang harus dilestarikan dan menjadi daya tambah nilai ekonomi masyarakat setempat. Kemudian konsep pariwisata ini juga memadukan kearifan lokal dan menjaga lingkungan, Seni dan kreatifitas yang memberikan daya tarik kepada wisatawan domestik dan mancangera.
Pada tahun 2019 ini dikawasan tersebut telah dibangun homestay dan restoran. Untuk tahun 2020 dengan desain yang telah ada pihaknya membangun dengan berbagai tahapan seperti persiapan akses menuju kawasan wisata, akomodasi dan masyarakat melalui interaksi dalam membangun hubungan dengan wisatawan dalam menjaga ketertiban dan keamanan serta sanitasi, air bersih dan segala sesuatu yang terkait dalam mendukung hal tersebut.
“Lalu memasarkan destinasi pariwisata yang ada. Jadi kita telah memulai pembangunan dari tahun ini dan terus berlanjut sampai satu Objek Wisata itu benar-benar telah dikembangkan,” terangnya. Pada tahun ini dan tahun 2020 juga dikembangkan 3 Objek wisata di M3K. Sumber anggaran pada tahun ini berasal dari Kementrian Desa .
Sumber, aggarannya disebutkan Naslindo, tidak dapat hanya mengandalkan dana APBD namun harus ada campur tangan dari anggaran Kementrian dan Provinsi serta dari pihak Perusahaan Swasta. Sementara itu luas wilayah Kawasan Wisata Katiet berukuran 200 hektare. “Bantuan tersebut bukan hanya berbentuk bantuan fisik, tetapi juga dapat berupa alat Sanitasi dan lainnya yang nanti kita campur dalam segi aksinya. (s)
Komentar