MENTAWAI, METRO – Bangunan pasar di Kabupaten Kepulauan Mentawai barusan dibangun Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan tahun 2016-2017 lalu, namun pasar tersebut tak kunjung difungsikan. Sementara, warga sekitar sangat berharap kalau pasar itu segera dioperasikan. Namun pasar tersebut nampak tak terurus. Di lantai satu misalnya, area yang diperuntukkan untuk pedagang itu nampak kotor. Kondisinya sama seperti di sekitar lingkungan pasar.
Pasar yang dibangun pemerintahan daerah Mentawai melalui Dinas Perindagkop yang berada di beberapa lokasi kecamatan tidak ada azas manfaatnya bagi masyarakat. Bahkan bangunan tersebut terbengkalai begitu saja. Mirisnya lagi bangunan tersebut ditempati hewan ternak. Sementara pasar yang dibangun itu rata-rata anggarannya menelan sampai ratusan juta tapi tidak ada manfaatnya. Miris uang negara dihambur-hamburkan begitu sia-sia saja, tapi tidak bisa dinikmati masyarakat Mentawai.
Kadis Koperasi, UMK dan Perdagangan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Selasa (15/10), Elisa Siriparang mengungkapkan, pihaknya saat ini sedang dalam tahap merampungkan ruangan kerjaya, untuk mengatasi tidak berfungsinya beberapa pasar di Mentawai. “Kami sudah merevitalisasi 2 pasar Siberut Utara dan Sipora Selatan tepatnya Desa Sioban.
“Untuk itu, kami sudah merencanakan, untuk mempungsikan pasar yang ada di Mentawai dengan cara yakni bekerja sama dengan camat dan kades untuk pengolahan pasar sesuai wilayah kecamatan,” ujarnya.
Selanjutnya Elia menambahkan, mari semua lapisan masyarakat meningkatkan ekonomi melalui Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan membuat produk-pruduk yang bisa dipasarkan ke luar daerah. Seperti, kerupuk ubi keladi, kerupuk pisang siap saji, Madu khas Mentawai, ukiran tradisional khas Mentawai dan lain-lain hasil produk masayarakat Mentawai , melalui klab center yang ada di Kantor Deperindakop Kepulauan Mentawai.
Dikatakan, untuk meningkatkan ekonomi dan pendidikan masyarakat, yang mana saat ini masyarakat harus mengambil bagian untuk mendukung Kabupaten Kepulauan Mentawai maju ke depan keluar dari 3T (Terluar, Terjauh dan Terisolir), Dengan semangat kerja yang tinggi dan membuat produk-pruduk.
Di samping itu salah warga Sipora Selatan Marlius mengatakan, perihal pasar yang telah dibangun pemerintah dengan anggaran APBN tahun 2016-2017, yang sampai saat ini pasar tersebut belum bisa dimanfaatkan oleh pemerintah daerah sebagian bangunan seperti pintu juga sudah mulai rusak dan belum ada perbaikan hingga sekarang. Dia berharap agar pasar tersebut secepatnya dapat difungsikan para pedagang.
“Yang paling penting harus ada perbaikan secepatnya. Kalau dibiarkan terus, bangunan semakin tidak terurus,” cetusnya. (s)