Dimakan Usia, Jembatan Tiumang Lapuk dan Nyaris Putus

DHARMASRAYA, METRO – Jembatan di Kenagarian Tiumang, Kecamatan Tiumang berlobang dan lapuk dimakan usia. Jembatan yang sejatinya berfungsi sebagai jalan penghubung antar nagari itu, kini menjadi menakutkan. Apalagi melintasinya pada malam harinya.
Jembatan semi permanen dengan panjang lebih kurang 10 meter dan lebar 3,5 meter tersebut sudah sangat tidak layak ditempuh kendaraan. Sementara Pemda, sampai saat ini belum ada upaya perbaikan meskipun sudah sangat membahayakan.
Kondisi lantai jembatan yang terbuat dari kayu sudah lapuk. Satu persatu bantalan serta papan lantai pun mulai patah dan siap menunggu roboh.
Samsul (45), warga setempat, mengungkapkan kekhawatiranya terhadap kondisi jembatan tersebut. Pada hal jembatan itu merupakan akses satu-satunya menuju kantor camat dan kantor wali nagari setempat.
“Kondisi jembatan kita itu tidak layak lagi untuk dilalui, baik berjalan kaki maupun pakai kendaraan motor. Tapi karna cuma ini akses yang harus dilalu, ya dilewati juga, meski harus ekstra hati-hati” katanya kepada awak media, Jumat (11/10).
Ia menambahkan, Dia khawatir apabila ada pengendara yang lewat di malam hari. Apalagi yang belum mengetahui medan. Bisa-bisa terperangkap dan jatuh ke dalam jembatan.
“Lihat saja lubangnya besar dan lantainya sudah lapuk. Bagi pengendera yang jarang melintasi jembatan itu, bisa-bisa kecelakaan,” jelasnya
Badriah (52), juga merasakan kekhawatiran yang sama. Lelaki yang keseharianya penjual sayuran keliling ini mengaku sangat takut ketika melewati jembatan tersebut.
“Saya selalu mengucap jika melewati jembatan itu. Bagaimana lagi, harus dilalui juga, karena akses lain tak ada” Ucapnya.
Warga berharap, jembatan itu segera diperbaiki mengingat seluruh aktifitas masyarakat untuk ke kantor Wali dan kantor Camat harus melintasi jembatan tersebut. Terlebih lagi, jembatan itu akses satu-satunya bagi warga nagari Tiumang dan Nagari Koto Beringin Kecamatan Tiumang.
“Kami berharap pemerintah daerah segera memperbaiki jembatan ini, karena jembatan ini merupakan akses penghubung,” pintanya.
Terpisah, menyikapi hal tersebut, kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dharmasraya, mengatakan, pihaknya kini tengah berupaya menganti material kayu untuk lantai jembatan yang sudah lapuk dan keropos.
“Untuk langkah awal, atau antisipasi, kita sudah siapkan kayu untuk penggantinya,” kata Junaidi Yunus, Kamis, (10/10)
Meski demikian, pihaknya tidak menutup mata, bahkan dirinya telah memasukan perbaikan jembatan tersebut menjadi jembatan permanen di tahun 2020 nanti.
“Kita sudah masukan jembatan tersebut menjadi program kami di tahun 2020,” pungkasnya.(g)

Exit mobile version