PDG.PARIAMAN, METRO – Wakil Bupati Padangpariaman Suhatri Bur, kemarin, menghadiri wirid bulanan Surau Gandang Korong Limpato Pasa, Nagari Limpato, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Kabupaten Padangpariaman.
Wirid tersebut dihadiri dari 23 Surau yang ada di Kabupaten Padangpariaman dengan Almukaram Buya Tuangku Sidi hendri. “Kita Pemkab Padangpariaman sangat mendukung kegiatan wirid serentak ini,” ungkap Suhatri Bur, kemarin.
Suhatri Bur saat itu meminta masyarakat dan para pemuda harus saling menasihati sebagai aplikasi dari Islam yang merangkul, bukan memukul. Islam yang menasihati, bukan mencaci. Islam yang membina bukan menghina. Islam yang ramah, bukan Islam pemusnah.
“Kita sedih ada pihak yang mengatasnamakan agama Islam, tapi perilakunya dalam tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam itu sendiri,” ujarnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap menjaga tradisi merawat silaturahim melalui kegiatan-kegiatan keagamaan dan budaya yang sudah ada sejak lama.
” Karena melalui tradisi dan budaya, kita bisa saling berbagi dan saling menasihati,” ujarnya.
Suahtri Bur mengimbau masyarakat agar cinta terhadap tanah airnya. Setia kepada Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, dan UUD 1945. Jangan sampai generasi muda dan masyarakat terpengaruh konsep negara yang diusung oleh pihak tertentu yang ingin merongrong keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini.
Ia mengingatkan santri harus berada di garda terdepan dalam menangkal paham-paham radikalisme yang menyebar di masyarakat. Orang tua pun diminta mewaspadai anak-anaknya agar tidak mudah dimasuki paham radikalisme tersebut.
“Sebab, penyebaran paham radikalisme tersebut tidak hanya melalui tatap muka antara satu orang dengan orang lain, tetapi melalui media sosial (medsos). Seseorang bisa belajar paham radikalisme dengan menggunakan medsos.
Karena itu, orangtua yang memberikan fasilitas handpone kepada anaknya harus hati-hati dan mewaspadai jangan sampai disalahgunakan untuk belajar dan menyebarkan radikalisme,” ujarnya.
Katanya, masyarakat dan santri di sini tidak saja mereka yang belajar di pondok pesantren, tapi juga anak-anak yang tengah belajar mengaji Al-Qur’an di surau, musalla, masjid atau langgar.
“Semoga kegiatan keagamaan ini terus berjalan dengan baik untuk kemajuan Kabupaten Padangpariaman yang lebih baik ke depannya,” tandasnya Suhatri Bur yang dijagolan sebagai Bupati Padangpariaman untuk periode lima tahun ke depan. (efa)


















