Peringatan 20 Tahun Hari Jadi Kabupaten Kepulauan Mentawai, Budaya Lokal Diperkuat untuk Berkembang Bersama

TANGGAL 4 Oktober 2019, genap 20 tahun Hari Jadi Kabupaten Kepulauan Mentawai, setelah mekar dari Kabupaten Padangpariaman, 4 Oktober 1999 lalu. Tema HUT ke-20 Mentawai yaitu, ”Harmoni Budaya, Mentawai Unggul”.
”Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2017 tentang Pengakuan dan Perlindungan Uma sebagai Kesatuan Adat di Kepulauan Mentawai serta Perbupnya, merupakan perpaduan antara konten lokal atau konsep berpikir lokal dengan modernisasi. Namun, karena perkembangan muncullah itu. Maka melalui peringatan HUT Kabupaten Mentawai ke-20 ini, secara filosofi memberikan makna tentang upaya melihat masa lalu sebagai mata rantai sejarah yang menjadi fondasi bernilai bagi refrensi masa sekarang dan masa depan,” ungkap Bupati Yudas Sabaggalet.
Saat ini, beberapa pencapaian pembangunan terlihat di kepemimpinan Bupati Yudas Sabaggalet dan Wakil Bupati Kortanius Sabeleake. Seperti Mentawai Cerdas, Mentawai Sehat, Mentawai Mantap, Mentawai Bersih, Mentawai Berdaya Saing, Mentawai Emas, Mentawai Kerja, Mentawai Terang, Mentawai Beradab, dan Mentawai Prima
Kemudian, juga ada Festival Pesona Mentawai sebagai ajang mengangkat dan memperkenalkan nilai-nilai budaya ke wisatawan lokal, nasional maupun mancanegara. Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet mengatakan, budaya lokal diperkuat untuk berkembang bersama.
”Dan itu adalah modal kita untuk membangun daerah ini. Sehingga menjadi Mentawai Unggul. Modernisasi Teknologi yang berasal dari dalam untuk kesejahteraan Mentawai. Dan itulah Mentawai Unggul,” ungkap Yudas.
Dengan wilayah Kepulauan Mentawai yang luas, ada tiga upaya yang terus dilakukan untuk mempercepat pembangunan di Mentawai. Diantaranya, infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM) dan sistem pemerintahan. Selanjutnya, bidang infrastruktur jalan Trans Mentawai terus dipacu untuk menghubungkan seluruh kecamatan di Mentawai.
Bidang SDM, Mentawai telah mencatat sejarah bahwa telah ada wisuda di Bumi Sikerei. Pada 12 Oktober mendatang, digelar wisuda kedua Akademi Komunitas Mentawai.
”Selain itu kita terus megkuliahkan putra-putri Mentawai di berbagai daerah dan bidang. PNS memberikan kesempatan bagi mereka untuk izin belajar,” ulas bupati.
Sementara di bidang pemerintahan, saat ini sistem pemerintahan terpusat di Tuapejat atau Pulau Sipora. Tentunya, Pulau Siberut dan Pulau Pagai akan mengalami kesulitan.
”Nah, ke depan kita harus mekarkan Pulau Siberut dan Pagai menjadi Kabupaten. Maka melalui itu butuh persiapan SDM di setiap wilayah Kepulauan Mentawai,” lanjutnya.
Di sisi laim, dalam rangka HUT ke-20, pemerintah daerah memberikan penghargaan kepada 6 intansi vertikal yang menerima Penghargaan Widya Karya Nusa yaitu, Kodim 0319 Mentawai untuk Ketahanan Pangan, Polres Kepulauan Mentawai untuk Pembinaan kesadaran hukum masyarakat. Kejaksaan Negeri Tuapejat untuk pengawal dan pengamanan pemerintahan dan pembangunan daerah diterima.
Selanjutnya, Widya Kaya Nusa untuk penguatan Sport Tourism diberikan kepada Lanal Kepulauan Mentawai. Pencarian dan pertolongan keselamatan masyarakat diterima kepada Kantor Kelas B Pencarian dan Pertolongan Mentawai. Serta sertifikasi kepemilikan tanah masyarakat diberikan kepada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Dandim 0319 Mentawai, Letkol.Czi. Didid Yusnadi mewakili Forkopimda mengucapkan terima kasih kepada pemkab mentawai telah memberikan penghargaan widya karya nusa kepada 6 lembaga instansi vertikal yang ada di bumi sikerei.
”Karya yang sudah dilakukan dalam bidang pertanian itu meliputi pendampingan dengan Petugas Pertanian lapangan (PPL), memberikan sosialisasi tentang bercocok tanam, pendampingan pengunaan Bios 44,” pungkas Dandim. (s)

Exit mobile version