TANAHDATAR, METRO – Sebagai bentuk langkah nyata turut merasakan duka yang menimpa warga Sumatera Barat karena peristiwa kerusuhan di Wamena Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua beberapa waktu lalu, Bupati Tanahdatar Irdinansyah Tarmizi menerbitkan Surat Edaran Nomor 065/454/Dinsos-2019 tanggal 30 September 2019.
Dalam edaran itu, Bupati Tanahdatar Irdinansyah menghimbau seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) se-Tanahdatar turut meringankan beban dengan memberi sumbangan berupa uang untuk membantu korban kerusuhan yang ada sebagiannya berasal dari Sumatera Barat termasuk Tanahdatar.
Kepada jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama Kabupaten Tanahdatar juga diminta untuk menginformasikan kepada seluruh Kepala Sekolah Dasar (SD), SLTP dan SLTA agar ikut berpartisipasi mengumpulkan dana peduli Wamena.
Bupati Irdinansyah Tarmizi di Indo Jolito Rabu, (03/09/2019) menyampaikan duka cita mendalam atas kejadian kerusuhan di Wamena Papua yang berujung jatuhnya korban jiwa dan harta benda termasuk warga Sumatera Barat.
Irdinansyah berharap warga Sumatera Barat khususnya warga Tanahdatar di sana agar tidak terpancing dengan isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
“Kita prihatin dengan kejadian ini, untuk penyelesaiannya kita serahkan kepada pemerintah pusat untuk ditanggulangi secepat mungkin sehingga kondisinya tidak berlarut-larut. Yang harus kita pegang, kita tetap dalam bingkai NKRI yang saling hargai menghargai satu sama lain sebagai anak bangsa dan tidak menimbulkan kebencian sesama kita,” ujarnya.
Bupati juga sampaikan, pemerintah Kabupaten Tanahdatar akan selalu berkoordinasi dengan pemerintah provinsi tentang kondisi warga Minang khususnya Tanahdatar. “Semalam sudah digalang dana yang diinisiasi oleh pemprov, pemkab Tanahdatar tentunya ikut membantu sebesar Rp. 100 juta termasuk dana yang terkumpul dari sumbangan ASN, Guru dan pelajar dan diserahkan ke pemprov untuk biaya pemulangan warga Minang atau bentuk santunan kepada korban,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Yuhari saat dihubungi Humasvia seluler menyampaikan, saat ini setidaknya ada 8 warga Tanahdatar di Wamena. “Dari informasi dari Rudi Kormas salah satu perantau asal Talago Gunuang Nagari Saruaso Kecamatan Tanjung Emas via selulernya menyampaikan ada 6 orang dewasa, serta 2 anak-anak di Wamena yang saat ini sedang mengungsi di Koramil setempat,” ungkapnya.
Adapun data-data perantau adalah Rudi Kormas asal Talago Gunuang, Noveri Asman (Adik Rudi), Novita (istri Noveri), Sartoni (ponakan Rudi) bersama Istri yang berasal dari Palopo Sulsel, Rahmad berasal Tanjung Barulak, Yose Sijanggek beserta istri asal Makassar, sementara 2 anak-anak adalah putra putri Noveri, Qia (2 thn) dan Zio (8 bln). (ant)