Efek Asap, Giliran Pasaman Liburkan Sekolah

PASAMAN, METRO – Seluruh sekolah di Kabupaten Pasaman diliburkan sementara waktu akibat kabut asap yang semakin pekat menyelimuti daerah itu beberapa hari terakhir. Libur sekolah tersebut berdasarkan Surat Edaran dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman Nomor : 800/1613/Disdikbud-Pas/2019, tanggal 23 September 2019.
“Ya benar, berdasarkan hasil rapat sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Pasaman tentang kondisi kabut asap yang semakit pekat, seluruh sekolah di Kabupaten Pasaman kita liburkan. Dimulai hari ini, tanggal 23 sampai 24 September 2019,” kata Kepala Dinas Disdikbud Pasaman, Ali Yusri.
Dia juga menghimbau kepada seluruh orang tua siswa agar mengawasi anaknya untuk tidak bermain di luar ruangan, disamping itu ia juga menghimbau kepada para orang tua agar terus mengawasi anaknya agar tetap selalu belajar di rumah, jikapun keluar agar memastikan memakai masker atau penutup hidung agar terhindar dari penyakit saluran Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa).
Dia juga mengatakan, jika dalam dua hari kedepan, kabut asap semakin parah di Pasaman, maka pihaknya akan memberitahukan kembali kepada pihak sekolah untuk memperpanjang masa libur sekolah.
“Jika kualitas udara pada hari selanjutnya masih dalam kondisi tidak sehat, maka kita akan sampaikan informasi selanjutnya tentang proses belajar mengajar ini,” katanya.
Sehubungan dengan itu, beberapa hari terakhir, sebagian besar daerah di Kabupaten Pasaman memang diselimuti kabut asap kiriman dari provinsi tetangga. Kondisi ini semakin hari semakin parah.
Sementara disisi lain salah satu orang tua siswa Mardiana (40) mengapresiasi langkah kebijakan yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan pasaman yang telah meliburkan anak sekolah akibat kabut asap yang terus menyelimuti wilayah Pasaman.
“Memang seharusnya diliburkan anak sekolah karena kabut asap semakin tebal di wilayah pasaman, sempat heran juga tadi kok anak saya cepat pulang ternyata ada kebijakan dari pemda pasaman untuk meliburkan anak-anak sekolah, baguslah,” kata Mardiana. (cr6)

Exit mobile version