”Maminteh Sabalun Anyuik, Malantai Sabalun Lapuak, Ingek-Ingek Sabalun Kanai”

KUBUGADANG, METRO  – Maminteh Sabalun Anyuik, Malantai Sabalun Lapuak, Ingek-Ingek Sabalun Kanai. Pepatah Minang ini sangat pas untuk dijadikan acuan kita dalam mengarungi hidup di dunia ini. Karena, falsafah pituah Minang ini mengingatkan manusia, sekaligus menuntut untuk selalu hati-hati dan waspada.
Apakah itu terhadap bahaya dari alam ataupun ancaman dari lawan. Selain itu kita juga perlu waspada terhadap akibat dari tindakan-tindakan kita. Jadi sebelum sebuah keputusan diambil perlu dipertimbangkan akibatnya. Sehingga setiap apa yang dilakukan sudah penuh perhitungan yang matang.
Ini jugalah kiranya yang dilakukan pemerintah untuk menjaminkan seluruh penduduknya dari desa sampai kekota memiliki jaminan kesehatan. Melalui program BPJS Kesehatan, pemerintah menginginkan agar masyarakatnya memiliki tingkat kesehatan yang baik dengan program JKN-KIS.
Sehingga masyarakat miskin sampai kaya tidak perlu khawatir untuk datang ke-RS jika sakit, cukup bawa kartu JKN-KIS sudah dapat dilayani.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Payakumbuh, H. Mismardi, BA yang juga Ketua Baznas Kota Payakumbuh, menilai kehadiran BPJS Kesehatan benar-benar dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat miskin. Sehingga, mereka bisa berobat ke-RS hanya dengan membawa kartu JKN-KIS.
“Jadi kita tidak tau kapan kita sakit, maka, Maminteh Sabalun Anyuik, Malantai Sabalun Lapuak, Ingek-Ingek Sabalun Kanai. Jadi BPJS Kesehatan itu dampak positifnya sangat bagus. Kita membayar, barangkali biaya obat yang harus kita tanggung lebih dari iuran yang kita bayar setiap bulan,” sebut Buya Mismardi, kepada wartawan di Kantor Baznas Payakumbuh, Kamis (19/9).
Menurutnya, program BPJS Kesehatan ini bentuk upaya pemerintah untuk membantu masyarakat ekonomi lemah. Sehingga, saat sakit bisa berobat ke rumah sakit.
“Tarasonyo (terasanya) manfaat BPJS Kesehatan itu saat sakit. Ketika sehat lupo (lupa) dan menganggap BPJS Kesehatan tidak perlu. Jadi pihak BPJS Kesehatan perlu menggugah rasa kepedulian masyarakat untuk taat atau patuh membayar iuran setiap bulannya,” sebut Buya.
Dia juga menyarankan agar pihak BPJS Kesehatan bisa merangkul dan berbicara kepada niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai, tokoh masyarakat, sehingga bagi niniak mamak bisa menyampaikan kepada keponakannya betapa pentingnya menjadi peserta program JKN-KIS. Karena mamfaatnya sangat besar. Jadi ketika sakit tidak perlu lagi menjual atau menggadai.
Dia juga menyebut, bagi rakyat miskin BPJS Kesehatan sangat penting untuk berobat. Karena, dengan adanya BPJS Kesehatan, mereka tidak perlu khawatir lagi untuk berobat ke-RS. Karena, biaya berobat itu mahal. Maka coba sebut Buya, bawakan diri kita sebagai masyarakat lemah, miskin, tentu akan terasa mamfaat BPJS Kesehatan.
“Maka coba bawakan diri kita sebagai masyarakat lemah, tentu akan terasa mamfaat BPJS Kesehatan. Dan mari kita bersama-sama patuh membayar iuran. Sehingga kita dapat menolong saudara kita yang membutuhkan untuk dapat berobat,” ajak Buya. (us)

Exit mobile version