Penganiayaan Terekam CCTV

BUKITTINGGI, METRO – Terkuak kasus meninggalnya seorang berkebutuhan khusus (disabilitas) yang ditemukan dalam selokan di jalan H Agus Salim tepatnya di samping Istana Bung Hatta. Bukittinggi. Pemuda berkebutuhan khusus itu bernama Gean. (24) sempat membuat masyarakat Bukittinggi heboh. Korban ditemukan pertama kali oleh salah seorang perkerja proyek saat mau berkerja.
Awal mulanya masyarakat menduga Gean meningal dunia murni tanpa ada prasangka ada penganiyaan. Hal tersebut disimpulkan karena korban datang ke Bukittinggi hanya untuk berwisata bersama keluarga. Namun hal tersebut menjadi teka-teki bagi Jatim Jatanras Polres Bukittinggi.Akp. Pradipta mengarahkan kepada Wakatim. IPDA Fikri Rahmadi untuk melidik kasus tersebut sampai terungkap.
Keluarga korban Gean yang di minta pihak kepolisian untuk dilakukan visum di RS. Bhayangkara Padang. Penyebab meninggalnya korban, menjadi teka teki pihak kepolisian saat itu. Tidak sampai 24 jam. AKP. Pradipta bersama IPDA. Fikri Rahmadi. Langsung mendapatkan hasil dari RS. Bhayangkara kalau korban Gean meninggal ada bekas lebam bagian dada, perut dan paha.
Dengan itu Jatim Jatanras Polres Bukittinggi langsung mengarahkan anggota Jatanras untuk melakukan penyelidikan di lapangan untuk mencari CCTV sekitar kejadian. Namun, hal tersebut tidak ada hasil membuat jadi kebingungan. Setelah itu melihat seluruh CCTV pusat perbelanjaan sekitar kawasan Jam Gadang sesuai dengan waktu korban minta izin kepada keluarga hendak mau pergi membeli rokok sore tersebut.
Ironisnya, di salah satu pusat perbelanjaan yang tidak jauh dari Taman Jam Gadang ditemukan rekaman CCTV aksi penganiayaan dan kekerasan kepada seseorang dengan pelaku lima orang karyawan perbelanjaan tersebut.
Dengan hasil video tersebut di perlihatkan kepada pihak keluarga, apa didalam video tersebut adalah korban (Gean). Dengan terkejutnya keluarga korban. Rekaman dalam CCTV tersebut adalah murni korban dengan baju dan jaket yang dipakai korban saat membeli rokok.
Dengan bukti-bukti 50 persen yang terkumpul oleh Tim Jatanras Polres Bukittinggi yang di pimpin oleh Akp. Pradipta dan Wakatim IPDA Fikri Rahmadi langsung mengamankan kelima orang diduga terlibat penganiayaan terhadap korban dan di pemeriksaan di Mapolres Bukittinggi selama 10 jam.
Hal tersebut diakui kelima orang diduga tersangka tersebut kalau telah melakukan pemukulan terhadap korban. Dikarenakan korban melakukan pencurian di pusat perbelanjaan tersebut yaitu Sampo dan Pons.
Katim Jatanras Polres Bukittinggi AKP Pradipta Putra Pratama didampingi IPDA.Fikri menyebutkan, pengungkapan kasus tersebut berawal dari informasi masyarakat yang melihat korban berada di Ramayana sebelum korban ditemukan tewas.
“Dari informasi itu, kita melakukan penyelidikan, hasil rekaman CCTV Ramayana terlihat korban dikeroyok secara bersama sama di lorong ruangan security,” kata Pradipta yang juga menjabat Kasat Narkoba Polres Bukittinggi. (u)

Exit mobile version