Ribuan Pengunjung Padati Gandoriah, Pesona Hoyak Tabuik Mendunia

PEMERINTAH Kota Pariaman melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman kembali menggelar ivent Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman 2019. Iven pariwisata pesta hoyak tabuik ini berskala nasional juga telah mendunia berlangsung selama 15 hari yang disesuaikan oleh kalender pariwisata di daerah itu.
Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman salah satu tradisi tahunan masyarakat Pariaman. festival ini telah berlangsung sejak puluhan tahun lalu dan diperkirakan telah ada sejak abad ke-18 masehi yakni sejak tahun 1825.
Kemeriahan Puncak Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman Tahun 2019/ 1441 H diramaikan ribuan masyarakat baik masyarakat Pariaman, daerah luar Pariaman dalam dan Provinsi Sumbar bahkan wisatawan mancanegara saksikan prosesi Tabuik ‘Tabuang’ di larung ke laut dikawasan Pantai Gandoriah Kota Pariaman, Minggu (15/9) sore.
Adapun jumlah Tabuik yang di hoyak dan dibuang kelaut tersebut adalah Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang yang disandingkan terlebih dahulu di halaman panggung uatama Pantai Gandoriah.
Wali Kota Pariaman, Genius Umar, dalam sambutannya mengatakan, Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman merupakan tanggung jawab Pemerintah Daerah dan seluruh lapisan masyarakat Kota Pariaman, dimana event ini adalah alat untuk menggali potensi budaya yang akan membangkitkan geliat pariwisata Kota Pariaman ke arah yang lebih baik lagi.
“Hal ini selaras dengan visi dan misi Pemerintah Kota Pariaman, identitas dan jati diri rang Piaman seutuhnya dalam bingkai Sabiduak Sadayuang, untuk itu kita upayakan untuk dapat masuk ke dalam kalender Event Pariwisata Nasional. Selain itu, Tabuik juga kita upayakan ke UNESCO menjadi World Heritage,” kata Genius.
Setelah melalui proses yang cukup lama, kata Genius, yang puncaknya adalah hari ini, dimana ‘Tabuik di Buang ke Laut’ ia mengingatkan dan menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat yang hadir saat ini, agar tetap menjaga kemanan dan ketertiban agar tujuan pelaksanaan acara ini tercapai.
Selain itu, Genius Umar mengapresiasi kepada seluruh elemen masyarakat Kota Pariaman, niniak mamak tabuik, unsur pewaris rumah tabuik dan panitia penyelenggara.
“Tabuik di buang kelaut, kami mengucapkan terimakasih, rasa bangga dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Niniak Mamak tabuik, unsur pewaris rumah tabuik pasa maupun subarang, secara khusus panitia peyelenggara dan seluruh undangan yang hadir saat ini yang telah berpartisipasi bahu membahu untuk mendukung kesuksesan acara Pesona Budaya Hoyak tabuik Piaman tahun 2019 ini,” tandasnya menghakiri.
Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan Destinasi Regional II Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, Reza Fahlefi, mengatakan, tabuik adalah komitmen Kota Pariaman untuk mengembangan pariwisata dan budaya di Kota Pariaman. Menunjukan bahwa Kota Pariaman ada tujuan wisata.
Kementerian insyaallah akan mendukung ivent ini dalam kalender 100 ivent di kementerian. Ia berharapa agar wisata di Sumbar agar menjadi destinasi wisata unggulan di Sumbar.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, menyampaikan, kepemimpinan walikota pariaman sangat gesit kinerjanya. Conyohnya sejak puluhan tahun pasar pariaman tidak terawat, maka dengan tangan Walikota Genius Umar dan Wakil Walikota Mardison Mahyuddin, maka pasar pariaman bisa terbangun. “Insyaallah pada tanggal 9 oktober akan mulai dibangun,” ujarnya.
Ia mengatakan, tabuik adalah budaya yang menggairahkan untuk mendatangkan wisatawan ke Pariaman. Ini adalah budaya, jangan jadikan ibadah. “Namun kita angkat budaya ini supaya perekonomian masyarakat kota pariaman akan meningkat,” ujarnya mengakhiri.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Alvian menyampaikan, bahwa Tabuik Piaman merupakan kebudayaan yang unik, dan menjadi magnet orang untuk datang berbondong-bondong melihatnya.
“Setiap tahun ada lebih 200 ribu masyarakat dan pengunjung yang datang menyaksikan puncak Tabuik Piaman ini, dan hal ini menjadi promosi tersendiri bagi Kota Pariaman di kancah Nasional bahkan Internasional,” ucapnya.(***)

Exit mobile version