Posmetro Padang
Kamis, 18 Desember 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
Posmetro Padang
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
POSMETRO PADANG METRO SUMBAR

POLITIK, PARTAI DAN KEBENARAN

Redaksi
Selasa, 03 September 2019 | 20:20 WIB

Catatan : H Febby Datuk Bangso (Ketua DPW PKB Sumbar)
Politik itu cita-cita. Ideologi adalah akar pikiran dari cita-cita itu sendiri. Ideologi memperkuat politik. Politik itu kekuatan dan kekuasaan. Sejatinya kekuasaan itu adalah kebenaran. Ukuran kebenaran itu adalah subjek-objektif. Kebenaran subjek dan objektiv berdasarkan pada sudut pandang. Media sudut pandang adalah hati dan pikiran. Makanya, tak ada kebenaran hakiki selain kebenaran ilahi.
Topik politik pada tulisan saya ini adalah politik dari sudut pandang rakyat dan negara. Tak ada negara tanpa rakyat. Tapi, rakyat bisa ada tanpa “negara”. Ketika nabi Adam dan Hawa jatuh ke bumi, tak ada negara yang menaungi mereka. Ketika mereka beranak dan bercucu, negara bagi mereka adalah “kesepakatan” yang lahir dari aturan Ilahi dan bercermin pada alam terkembang menjadi guru.
Pada masa itu yang menjadi pimpinan keluarga (negara dalam arti lain) adalah nabi Adam. Nabi Adam selain sebagai “pimpinan” ia adalah “ayah” bagi anak-anaknya. Kalau diamsalkan, rakyat adalah anak-anak bagi negara. Negara adalah “ayah”. Sebagaimana laiknya seorang ayah, negara bertanggung-jawab atas kelangsungan hidup dan melindungi anak-anaknya serta memberi rasa aman dan nyaman bagi keluarganya. Tak ada “politik” di masa itu. Yang ada adalah ketetapan dan hukum ilahi yang disampaikan Allah kepada nabi Adam.
Asal kata politik dari bahasa Yunani yaitu polis. Polis artinya kota atau negara kota. Imbuhannya menjadi polites yang artinya warga negara. Turunan kata lainnya, politikos yang berarti kewarganegaraan.Dusnya, tak ada negara tanpa rakyat (warganegara). Tak ada pula politik tanpa negara. Politik “menciptakan” negara. Pemahaman ini selayaknya matang dalam pengertian sehingga kita jauh dari apa yang disebut dengan phobia-politik. Yang artinya, kecendrungan memandang politik dari sisi negatif.
Politik adalah kekuasaan. Tujuan politik adalah menciptakan kemakmuran massal bagi rakyat yang dilindunginya. Seyogyanya politik itu jalan lurus bukan jalan terus tanpa rem. Pikiran dan hati adalah rem pakam bagi para politikus yang memiliki nurani.
Di tangan seorang politisi berhati mulia politik itu menjadi indah. Ia menciptakan kegembiraan dan kebahagiaan bersama. Ia madu. Bukan racun. Ia penawar, bukan bisa. Namun demikian, di tangan seorang politisi berhati buruk, politik menjadi keruh dan gundah gulana karena penuh dengan agitasi dan propaganda berdarah-darah.
Ada bahasa tua dari Barat bahwa perang menciptakan perdamaian. Kita tidak sepenuhnya sepaham dengan kalimat “perang menciptakan perdamaian”. Sekusut-kusut sarang tempua, tak selamanya api menjadi penyelesainya. Perdamaian itu hati yang putih, sedangkan perang adalah hati yang marah dan berdarah-darah.
Sesungguhnya, tujuan negara itu dua saja; yakni aman dan nyaman. Rakyatnya aman dari berbagai ancaman dan nyaman dalam kehidupan sosial, budaya, ekonomi, agama dan lain sebagainya. Itulah negara, sang ayah dari rakyatnya.
NEGARA DAN RASA
Negara adalah organisasi yang memiliki peraturan tertentu. Ia menganut paham dan ideologi sesuai “kesepakatan” bersama yang lahir dari rasa senasib sepenanggungan, sehina semalu, sebiduk sehilir dan merasa setujuan dan sepertujuan dalam satu kesatuan yang diikat oleh rasa. Rasa serumpun dan rasa bersaudara.
Tak ada tujuan tanpa rasa. Mana ada tujuan tanpa cinta. Mana ada pula setujuan tanpa tenggang rasa. Begitulah adat bernegara dalam berpolitik. Tujuan sejati politik menciptakan kekuatan dan kemajuan dari berbagai ruang. Kuat bukan hanya kuat kekuasaan, tapi kuat dan menciptakan kekuatan dan memberi penguatan dari berbagai kamar inti kehidupan bersama yang antara lain di ruang sosial, budaya (peradaban), ekonomi dan spiritual.
Partai politik salah satu instrumen penting dalam negara. Terutama negara-negara yang menganut azas demokrasi, monarki konstitusional modern yang menganut konsep trias politica. Monarki konstitusional lazimnya digabung dengan demokrasi representatif di mana kerajaan masih di bawah kekuasaan rakyat tetapi raja mempunyai peranan tradisional di dalam sebuah negara. Pada negara tersebut, partai politik adalah eksistensi bernegara.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, partai artinya perkumpulan atau segolongan orang yang seasas, sehaluan, dan setujuan di bidang politik. Partai politik semula jadi atau lahir di negara-negara Eropa Barat. Rakyat penentu proses politik. Partai adalah jembatan. Ia penghubung antara rakyat di satu pihak dan pemerintah di lain pihak.Partai politik adalah perwujudan ide konsep,pemikiran, cita-cita ataupun perasaan dari suatu sistem politik yang demokratis. Partai politik mewakili aspirasi rakyat.
IDEOLOGIS DAN POPULIS
Awalnya peranan partai politik di negara-negara Barat bersifat elitis dan aristokratis. Ia adalah alat mempertahankan kepentingan golongan bangsawan terhadap tuntutan raja. Namun dalam perkembangannya peranan tersebut merasuk ke segenap lapisan masyarakat. Peranan partai politik bergeser dari elitis ke peranan yang meluas dan populis.
Adalah ideologi yang jelas dan terang yang membuat partai menjadi kokoh, gagah, berkharisma dan berakar di tengah kehidupan masyarakat. Ideologi yang “jelas” adalah ideologi yang jelas arahnya untuk hidup bersama di satu bangsa, satu nusa dan satu bahasa dalam cahaya Bhinneka Tunggal Ika.
Ideologi yang terang adalah ideologi yang menjadi suluh dalam gelap dan menjadi cahaya di hati orang banyak. Ia menjelma menjadi apa yang sepantun dengan mamang Minangkabau “lamak dek awak katuju dek urang ( enak oleh kita dan enak pula oleh orang lain)”.
Dalam aksara politik, itu artinya, apa-apa yang kita lakukan tidak hanya mementingkan kepentingan personal atau kelompok, tapi juga kepentingan massal; yakni kepentingan bangsa di atas segala. Dalam hal ini, ia adalah sesuatu yang aspiratif.
Tidak melukai. Tidak menciderai. Namun, menginspirasi dan inspiratif. Ia menjadi payung di hujan dan panas garang. Memberi kenyamanan.Ia memberi perlindungan “rasa” sehingga dalam teduh dan keteduhan lahir dan bathin menjadi sejahtera dan menciptakan satu bangsa yang kuat dalam semangat sosial tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan. Ke lurah sama menurun, ke bukit sama mendaki, tertilungkup sama memakan tanah tertilantang sama-sama makan angin. Begitulah kebersamaannya.
SEMBILAN PONDASI KEBANGSAAN
Kebersamaan ini tertuang dalam Mabda Siyasi yang menjadi pondasi dasar dan tonggak kokoh atas apa dan bagaimana ideologi Partai Kebangkitan Bangsa. Sembilan Mabda Siyasi PKB adalah 9 pikiran dan cita-cita bersama untuk bangsa yang kita cintai yang menjadi matahari politik di siang hari dan menjadi bulan penerang malam.
Jelas PKB memahami bangsa ini. Jelas PKB mengerti apa dan bagaimana bangsa yang besar ini. Sembilan Mabda Siyasi adalah sembilan cita-cita luhur dari pendiri partai untuk membawa bangsa menjadi bangsa yang bermartabat dan sejahtera lahir dan bathin.
Pondasi tersebut adalah sebagai berikut:
Terwujudnya suatu bangsa yang merdeka, bersatu, adil dan makmur sejahtera lahir dan batin, bermartabat dan sederajat dengan bangsa-bangsa lain didunia, serta mampu mewujudkan suatu pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia menuju tercapainya kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, keadilan sosial dan menjamin terpenuhinya hak asasi manusia serta ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Bagi Partai Kebangkitan Bangsa, wujud dari bangsa yang dicita-citakan itu adalah masyarakat yang terjamin hak asasi kemanusiaannya yang mengejawantahkan nilai-nilai kejujuran, kebenaran, kesungguhan dan keterbukaan bersumber pada hati nurani (as-shidqu), dapat dipercaya, setia dan tepat janji serta mampu memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapi (al-amanah wa al-wafa-u bi al-ahdli), bersikap dan bertindak adil dalam segala situasi (al-‘adalah), tolong menolong dalam kebajikan (al-ta’awun) serta konsisten menjalankan ketentuan yang telah disepakati bersama (al-istiqomah) musyawarah dalam menyelesaikan persoalan sosial (al-syuro) yang menempatkan demokrasi sebagai pilar utamanya dan persamaan kedudukan setiap warga negara didepan hukum (al-musawa) adalah prinsip dasar yang harus ditegakkan.
Dalam mewujudkan apa yang selalu dicita-citakan tersebut, misi utama yang dijalankan Partai Kebangkitan Bangsa adalah tatanan masyarakat beradab yang sejahtera lahir dan batin, yang setiap warganya mampu mengejawantahkan nilai-nilai kemanusiaannya.
Yang meliputi, terpeliharanya jiwa raga, terpenuhinya kemerdekaan, terpenuhinya hak-hak dasar manusia seperti pangan, sandang, dan papan, hak atas penghidupan/perlindungan pekerjaan, hak mendapatkan keselamatan dan bebas dari penganiayaan (hifdzu al-Nafs), terpeliharanya agama dan larangan adanya pemaksaan agama (hifdzu al-din), terpeliharanya akal dan jaminan atas kebebasan berekspresi serta berpendapat (hifdzu al-Aql), terpeliharanya keturunan, jaminan atas perlindungan masa depan generasi penerus (hifdzu al-nasl) dan terpeliharanya harta benda (hifdzu al-mal).
Misi ini ditempuh dengan pendekatan amar ma’ruf nahi munkar yakni menyerukan kebajikan serta mencegah segala kemungkinan dan kenyataan yang mengandung kemungkaran.
Penjabaran dari misi yang di emban guna mencapai terwujudnya masyarakat yang dicitakan tersebut tidak bisa tidak harus dicapai melalui keterlibatan penetapan kebijakan publik. Jalur kekuasaan menjadi amat penting ditempuh dalam proses mempengaruhi pembuatan kebijakan publik melalui perjuangan pemberdayaan kepada masyarakat lemah, terpinggirkan dan tertindas, memberikan rasa aman, tenteram dan terlindungi terhadap kelompok masyarakat minoritas dan membongkar sistem politik, ekonomi, hukum dan sosial budaya yang memasung kedaulatan rakyat. Bagi Partai Kebangkitan Bangsa, upaya mengartikulasikan garis perjuangan politiknya dalam jalur kekuasaan menjadi hal yang niscaya dan dapat dipertanggungjawabkan.
Partai Kebangkitan Bangsa sadar dan yakin bahwa kekuasaan itu sejatinya milik Tuhan Yang Maha Esa. Kekuasaan yang ada pada diri manusia merupakan titipan dan amanat Tuhan yang dititipkan kepada manusia yang oleh manusia hanya bisa diberikan pada pihak lain yang memiliki keahlian dan kemampuan untuk mengemban dan memikulnya. Keahlian memegang amanat kekuasaan itu mensaratkan kemampuan menerapkan kejujuran, keadilan dan kejuangan yang senantiasa memihak kepada pemberi amanat.
Dalam kaitan dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kekuasaan yang bersifat demikian itu harus dapat dikelola dengan sebaik-baiknya dalam rangka menegakkan nilai-nilai agama yang mampu menebarkan rahmat, kedamaian dan kemaslahatan bagi semesta.
Manifestasi kekuasaan itu harus dipergunakan untuk memperjuangkan pemberdayaan rakyat agar mampu menyelesaikan persoalan hidupnya dengan lebih maslahat. Partai Kebangkitan Bangsa berketetapan bahwa kekuasaan yang hakekatnya adalah amanat itu haruslah dapat dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan dan dapat dikontrol pengelolaannya oleh rakyat. Kontrol terhadap kekuasaan itu hanya mungkin dilakukan manakala kekuasaan tidak tak terbatas dan tidak memusat di satu tangan, serta berada pada mekanisme sistem yang institusionalistik, bukan bertumpu pada kekuasaan individualistik, harus selalu dibuka ruang untuk melakukan kompetisi kekuasaan dan perimbangan kekuasaan sebagai arena mengasah ide-ide perbaikan kualitas bangsa dalam arti yang sesungguhnya.
Pemahaman atas hal ini tidak hanya berlaku saat memandang kekuasaan dalam tatanan kenegaraan, melainkan juga harus terefleksikan dalam tubuh internal partai.
Partai Kebangkitan Bangsa menyadari bahwa sebagai suatu bangsa pluralistik yang terdiri dari berbagai suku, agama dan ras, tatanan kehidupan bangsa Indonesia harus senantiasa berpijak pada nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Penerapan nilai-nilai Pancasila tersebut haruslah dijiwai dengan sikap mengembangkan hubungan tali persaudaraan antar sesama yang terikat dengan ikatan keagamaan (ukhuwah diniyah), kebangsaan (ukhuwah wathoniyah), dan kemanusiaan (ukhwuah insaniyah), dengan selalu menjunjung tinggi semangat akomodatif, kooperatif dan integratif, tanpa harus saling dipertentangkan antara sesuatu dengan yang lainnya.
Partai Kebangkitan Bangsa bercirikan humanisme religius (insaniyah diniyah), amat peduli dengan nilai-nilai kemanusiaan yang agamis, yang berwawasan kebangsaan. Menjaga dan melestarikan tradisi yang baik serta mengambil hal-hal yang baru yang lebih baik untuk ditradisikan menjadi corak perjuangan yang ditempuh dengan cara-cara yang santun dan akhlak karimah.
Partai adalah ladang persemaian untuk mewujudkan masyarakat beradab yang dicitakan, serta menjadi sarana dan wahana sekaligus sebagai wadah kaderisasi kepemimpinan bangsa. Partai dalam posisi ini berkehendak untuk menyerap, menampung, merumuskan, menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi rakyat guna menegakkan hak-hak rakyat dan menjamin pelaksanaan ketatanegaraan yang jujur, adil dan demokratis.
Partai Kebangkitan Bangsa adalah partai terbuka dalam pengertian lintas agama, suku, ras, dan lintas golongan yang dimanestasikan dalam bentuk visi, misi, program perjuangan, keanggotaan dan kepemimpinan. Partai Kebangkitan Bangsa bersifat independen dalam pengertian menolak segala bentuk kekuasaan dari pihak manapun yang bertentangan dengan tujuan didirikannya partai.
MENJADI PEREKAT DI HATI MASSA BUKAN PARTAI PEMECAH BELAH BANGSA
Pada sembilan Mabda Siyasi itu terbaca jelas dan terang bahwa PKB adalah partai pemersatu perasaan yang menjadi obat di tengah kelukaan rakyat yang berderai. Ia menjelma menjadi partai rakyat dan kerakyatan yang menguat di nilai religius dan memahami serta melaksanakan apa yang disebut dengan “tenggang rasa”.
PKB merekat, bukan membelah. PKB menjahit. Bukan mencabik. Ia kritis. Kritisnya santun. Ia berpikir. Pikirannya bermanfaat. Ia mengingatkan. Cara mengingatkannya elegan. Ia bergagasan. Gagasannya rahmatan lil alamin.
Partai Kebangkitan Bangsa menjadi partai yang semamang dengan apa yang disebut di Minangkabau dengan ” membangkit batang terendam”. Artinya, dalam cita-cita bersama berdasar mabda siyasi PKB adalah partai yang membangkitkan kembali marwah atau kehormatan bangsa yang telah lama terpendam atau terabaikan oleh karena suatu keadaan.
PKB adalah partai yang senantiasa bercermin dari sejarah perjalanan dan perjuangan bangsa. Ia adalah bisikan nurani dari para ulama-ulama besar yang melahirkan pikiran untuk bangsa yang sehat dan sejahtera lahir bathin. Selamat di dunia, selamat di akhirat !
PKB menghargai riwayat di alam terkembang menjadi guru. Seperti mamangan Minangkabau ” ambiak tuah kan nan manang, ambiak contoh ka nan elok, nan sudah jadi pelajaran ( ambil tuah ke nan menang, ambil contoh ke yang sudah berlalu, yang sudah berlalu jadikan pelajaran ).
Kecendrungan partai politik di perjalanan membawa idiologi adalah menempuh. Ya, menempuh badai. Menempuh jalan berduri-duri, Jalan mendaki. Jalan menurun. Sungguh kenyang partai ini dengan segala warawiri yang kadang membutuhkan kesabaran yang luar biasa.
Persoalan adalah media untuk mematangkan diri. Persoalan adalah media untuk pendewasaan. Persoalan adalah media untuk meniupkan ruh kearifan massal di tengah zaman yang memutar roda persoalan dalam segala gelora.
Alhamdulillah, PKB sudah melalui berbagai badai, berbagai tusukan duri politik, berbagai hantaman yang kadang kadang datang dari kawan seiring. PKB sudah melalui masa kelat itu. PKB sudah melalui masa segala derita berpartai. PKB sudah melalui semua hantaman, tikaman dan terjangan angin keras berpolitik.
Tak bisa dipungkiri, PKB termasuk partai besar di negara ini. Namun kebesarannya belum merata. Kebesaran partai ini masih dalam gema gaung suara di pulau Jawa. Namun kita yakin, PKB akan menjadi partai yang mampu memenangkan hati rakyat bangsa Indonesia dan kebesaran yang merata di atas kebangkitan pikiran-pikiran anak bangsa dari sabang hingga merauke.
Keyakinan ini, saya yakini sepenuh hati melihat perkembangan PKB dari tahun ke tahun di Sumatera Barat yang dilihat dari indikator perolehan kursi PKB terutama di dua periode pemilu berlalu. Raihan sura PKB di Sumbar senantiasa meningkat dari pemilu ke pemilu. Kalau tak bisa dibilang melonjak tajam, namun perolehan kursi PKB sangat signifikan.
Apa yang membuat saya yakin, PKB dan kerarifan lokal Minangkabau adalah berkesesuaian. Menjaga tradisi dan merawat kebudayaan serta mempertebal ruh spiritual adalah konklusi yang sejalan dengan adat basandi syarak, sayarak basandi kitabullah.
Di Minangkabau, PKB adalah “kesadaran”. Sadar adat.Sadar tradisi. Sadar budaya. Sadar agama. Sadar seni. Dan sadar cinta nagari. Naturalistik yang membuat PKB menggurita di tengah hati masyarakat Minangkabau. Alam terkembang menjadi guru seolah-olah menjadi guru di hati kader untuk lebih menanamkan dan melaksanakan nilai-nilai kebangsaan dalam semangat cinta NKRI.
TONGGAKNYA ARIF KAKINYA BIJAKSANA
Agitasinya bertonggak arif. Propagandanya berkaki bijaksana. Ketika itulah ia menjalar dari hati kader ke ruang rasa massa. Dari massa menjadi kader. Dari kader ke massa. Siklus politik hati dari cara PKB berpolitik membuat keyakinan kita bersama bahwa PKB di Sumatera Barat akan menjadi “Partai KeminangkaBauan” yang berkesesuaian dengan pikiran Bung Hatta
Pendidikan Nasional Indonesia (PNI-Hatta) yang berstrategi pengembangan partai dengan jalan mendidik kader lalu mempersiapkan para kader yang berjiwa pemimpin dan partai tak seharusnya bergantung pada agitasi melainkan pencarian kader yang kuat dan militan.
PKB yang sesuai dengan pikiran Muhammad Yamin yang spirit cinta bangsanya sungguh luar biasa. PKB yang sesuai dengan pikiran H Agus Salim yang berdiplomasi dengan segala kecerdasan dan bersikap dengan segala kesantunan yang sederhana dalam corak kehidupan tapi kuat dan tajam dalam varian pikiran untuk bangsa. Segala derita pada dirinya, ia tahankan demi bangsa yang kuat, maju dan bermartabat. Begitulah, PKB dan pikiran serta tindakan M Yamin seiring dan sejalan di tengah kehidupan berbangsa.
Pasca Muktamar PKB di Nusa Dua Bali pada 20-22 Agustus 2019, kita tahu menelorkan 9 poin Deklarasi Komitmen Bali. Ini sebagai hasil Muktamar dengan terpilihnya kembali Gus Abdul Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum DPP PKB secara aklamasi dan terpilihnya Em Hasanuddin Wahid (Cak Udin) sebagai Sekjend PKB adalah kekuatan dan harapan baru bagi PKB secara khusus dan bangsa secara umum.
Kalau saya memandang dan mengamati selama ber-PKB, maka dapat saya simpulkan bahwa PKB adalah partai massa yang justru menciptakan kader. Mabda siyasi merayap ke hati massa. Di ruang hati ia menjadi kesepakatan antara hati dan pikiran kemudian tumbuh menjadi akar dan menjadi akal. Adatnya akal adalah kebenaran.PKB partai yang benar dan partai yang membela kebenaran !
Dan selamat untuk Cak Imin dan Udin, semoga ke depan , khususnya di Sumatera Barat yang berwilayah keadatan Minangkabau, PKB menjadi partai yang makin lekat di hati rakyat Minangkabau dan menjadi partai yang ikut memagari nagari dari segala kerusakan moral dan pikiran di tengah kehidupan dunia yang makin berkembang dari segala kemajuan yang mengglobal ! (*)

ShareTweetShareSend

Baca Juga

Setelah Adora dan Tyranno, Indomobil E-Motor Resmi Perkenalkan Skuter Listrik Sprinto

Setelah Adora dan Tyranno, Indomobil E-Motor Resmi Perkenalkan Skuter Listrik Sprinto

Kamis, 18 Desember 2025 | 18:24 WIB
IWAPI Sawahlunto Banti Korban Banjir Tanahdatar dan Kabupaten Solok

IWAPI Sawahlunto Banti Korban Banjir Tanahdatar dan Kabupaten Solok

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:12 WIB
Optimalkan Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Optimalkan Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:10 WIB
IKTD Batam dan IKTD Kabupaten Tembilahan Bantu Korban Terdampak Banjir Tanah Datar

IKTD Batam dan IKTD Kabupaten Tembilahan Bantu Korban Terdampak Banjir Tanah Datar

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:09 WIB
Berikan Semangat, Ketua DPRD Kota Solok Kunjungi Kafilah MTQN

Berikan Semangat, Ketua DPRD Kota Solok Kunjungi Kafilah MTQN

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:09 WIB
Wujudkan Pangan Aman, Padang Panjang Jalani Verifikasi Akhir BBPOM

Wujudkan Pangan Aman, Padang Panjang Jalani Verifikasi Akhir BBPOM

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:06 WIB

BERITA POPULER

Tahun 2026 Pengembangan Objek Wisata PlazaTimbulun Tidak Dianggarkan
METRO SUMBAR

Tahun 2026 Pengembangan Objek Wisata PlazaTimbulun Tidak Dianggarkan

Sabtu, 13 Desember 2025 | 11:27 WIB

Penampakan Harimau di Mudiak Sungai Manau Kabupaten Solok Selatan, Camat KPGD: Sudah Dilaporkan ke BKSDA Sumbar 

Penampakan Harimau di Mudiak Sungai Manau Kabupaten Solok Selatan, Camat KPGD: Sudah Dilaporkan ke BKSDA Sumbar 

Minggu, 14 Desember 2025 | 20:58 WIB

POLITIK, PARTAI DAN KEBENARAN

Selasa, 03 September 2019 | 20:20 WIB
Kajari Sebut Tren Pelaku Korupsi di Pessel Sudah Bergeser ke Tingkat Nagari

Kajari Sebut Tren Pelaku Korupsi di Pessel Sudah Bergeser ke Tingkat Nagari

Rabu, 10 Desember 2025 | 10:38 WIB
Geger! Pasangan Sesama Jenis Terciduk Mesum di Toilet Masjid, Salah Satunya Guru PNS, Ditangkap masih Berpakaian Dinas

Geger! Pasangan Sesama Jenis Terciduk Mesum di Toilet Masjid, Salah Satunya Guru PNS, Ditangkap masih Berpakaian Dinas

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:12 WIB

BERITA TERKINI

Setelah Adora dan Tyranno, Indomobil E-Motor Resmi Perkenalkan Skuter Listrik Sprinto
METRO SUMBAR

Setelah Adora dan Tyranno, Indomobil E-Motor Resmi Perkenalkan Skuter Listrik Sprinto

Kamis, 18 Desember 2025 | 18:24 WIB

Sungai Suil kembali Menghitam, Warga Sinamar Desak Pemerintah Tindak Tegas PT TKA

Sungai Suil kembali Menghitam, Warga Sinamar Desak Pemerintah Tindak Tegas PT TKA

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58 WIB
Diduga Korban Banjir Bandang, Mayat Perempuan Ditemukan di Tepian Batang Anai

Diduga Korban Banjir Bandang, Mayat Perempuan Ditemukan di Tepian Batang Anai

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58 WIB
Hiace Pembawa Ganja Dicegat di Palupuh, BNNP Sumbar Gagalkan Peredaran 100 Paket Ganja, Tiga Tersangka Dibekuk

Hiace Pembawa Ganja Dicegat di Palupuh, BNNP Sumbar Gagalkan Peredaran 100 Paket Ganja, Tiga Tersangka Dibekuk

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:56 WIB
Oknum Guru Terciduk Bersama Pria di Toilet Masjid, Gubernur Sumbar Wacanakan Penjara di Pulau untuk Pelaku Perilaku Menyimpang

Oknum Guru Terciduk Bersama Pria di Toilet Masjid, Gubernur Sumbar Wacanakan Penjara di Pulau untuk Pelaku Perilaku Menyimpang

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:52 WIB

OPINI

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain
OPINI

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain

Minggu, 16 November 2025 | 18:29 WIB

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

Minggu, 16 November 2025 | 16:27 WIB
Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:11 WIB

Larangan Riset Asing: Benarkah Pemerintah Indonesia Hambat Konservasi Satwa Liar?

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:03 WIB
Berprestasi di saat Sulit

Berprestasi di saat Sulit

Minggu, 23 Januari 2022 | 16:13 WIB
  • Indeks Berita
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
email: redaksi@posmetropadang.co.id

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025