TANAHDATAR, METRO – Tahun baru Islam 1 Muharram 1441 Hijriah yang jatuh pada 1 September 2019 Masehi diperingati sangat meriah di Nagari Andaleh Baruah Bukik Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar.
Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma yang hadir pada acara Tabligh Akbar, Minggu malam (1/9) menyampaikan apresiasi dan kebanggaan kepada masyarakat dan pemuda nagari yang telah menggagas kegiatan itu.
“Saya sampaikan apresiasi kepada Karang Taruna Putra Sago dan pihak lainnya yang telah bekerja keras suksesnya acara ini, ini sebagai bukti bahwa pemuda di Nagari ini mampu melakukan berbagai aktivitas positif,” ujarnya.
Zaman sekarang ini, tambah Wabup, berbagai informasi mudah diperoleh dimana dan kapan saja melalui handphone. “Perkembangan teknologi zaman milenium ini bisa memberikan dampak negatif atau positif, dan saya menilai dan melihat bahwa generasi muda di nagari ini bisa membentengi diri dari pengaruh negatifnya, sehingga bisa melaksanakan kegiatan keagamaan yang sangat bermanfaat ini,” sampainya.
Sementara itu Yeni Eliza selaku ketua pelaksana menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan oleh karang taruna dengan bekerjasama dengan pengurus Masjid Baiturrahim. “Dalam menyambut tahun baru Islam kita melaksanakan berbagai lomba, seperti lomba azan, tahfizh, shalat jenazah dan bacaan surat salawaik, bahkan siang tadi kita juga laksanakan tradisi mambubua asuroh oleh para ibu-ibu dan juga remaja putri kita,” sampainya.
Yeni Eliza juga menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak.
“Terima kasih atas kerja keras semua panitia dan partisipasi masyarakat, terutama sponsor dan perantau yang telah menyisihkan hartanya untuk menyumbang hadiah perlombaan di nagari kita ini. Dan kepada wali nagari, kami berharap dan bermohon untuk bisa menganggarkan dalam anggaran wali nagari untuk kegiatan ini,” harap Yeni.
Di kesempatan selanjutnya, Wali Nagari Albayani Dt. Paduko Besar menyampaikan, pihak pemerintah nagari tetap dan terus mendukung kegiatan keagamaan dan tradisi yang dilakukan. “Insya Allah, tahun depan dan selanjutnya, kegiatan yang digagas oleh karang taruna ini kita coba anggarkan dalam anggaran Wali Nagari, sehingga panitia tidak pusing lagi pikirkan masalah biaya,” pungkas Albayani.
Hal yang unik pada bulan muharram ini yaitu tradisi mambubua asurorah. Nurhayati (70 tahun) menjelaskan konon menurut cerita orang-orang tua dulu Bulan muharam dipercaya sebagai bulan suroh yang serba kekurangan dan diyakini dari cerita nabi Nuh AS yang membuat kapal besar di gunung membawa bekal.
“Kapal belum siap namun bekal sudah hampir habis, akhir cerita disatukan seluruh bahan yang ada lalu dibuat bubur yang dinamakan bubua asuroh,” tuturnya bercerita.(ant)


















