Warga Papua dari Sawahlunto Serukan Perdamaian

SAWAHLUNTO, METRO – Terkait kerusuhan yang terjadi di Provinsi Papua belakangan ini, Yance Dumupa (37) warga Papua yang kini berdomisili di Sawahlunto mengajak warga tanah kelahirannya berdamai. Karena dengan kondisi aman dan nyaman itulah masyarakat bisa beraktivitas di berbagai bidang profesi.
Dia mengatakan, tindakan rasial yang dialami warga Papua, yang kemudian menjadi pemicu keadaan sekarang harus ditindak “Harusnya peristiwa ini bisa diredam, untuk Indonesia lebih damai kedepannya,” kata pria kelahiran Nabire ini di Sawahlunto, Sabtu (31/8).
“Untuk pelaku rasis harus ditangkap dan ditindak sesuai undang-undang yang berlaku. Sebab memang rasis dari dulu sudah sangat dilarang dari seluruh dunia,” katanya.
Kepada seluruh warga yang berada di Papua, Yance menghimbau, demo sebagai bentuk menyuarakan pendapat tentu sah-sah saja. Tetapi untuk melakukan kekerasan apalagi bakar membakar jangan dilakukan.
“Karena fasilitas umum itu milik kita semua, karena dengan itulah yang membuat kita berkembang dan maju kedepannya,” ujarnya.
Tak lupa, Yance mengungkapkan kesannya di Sawahlunto, kota yang ia tempati sejak tahun 2007 lalu.
“Begini, mau damai datang ke Sawahlunto, mau belajar Bhineka Tunggal Ika datang ke Sawahlunto, karena Sawahlunto multi etnis, semua ada di Sawahlunto,” tuturnya.
“Kota Sawahlunto ini cukup hebat, segala kedamaian saya rasakan disini, Sawahlunto luar biasa bagi saya,” pungkas Yance.
Diketahui, Yance Dumupa merupakan lulusan Diploma III Institut Pertanian Bogor tahun 2005, dan saat ini mengabdikan diri menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota Sawahlunto di bagian Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan). (zek)

Exit mobile version