Nusantara Sehat Sasar Daerah Tertinggal, Lima Tenaga Kesehatan Ditugaskan di Mentawai

MENTAWAI, METRO – Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan satu-satunya daerah yang masih berstatus daerah tertinggal di Sumatera Barat. Masih banyak keterbatasan pembangunan di daerah tersebut. Kehususnya, di segi infrastruktur dan pelayanan kesehatan maupun tenaga kesehatan.
Tahun ini, melalui program Nusantara Sehat, Kementerian Kesehatan RI, menempatkan lima tenaga kesehatan untuk membantu peningkatan pelayanan kesehatan di daerah batas Samudera itu. Lima tim kesehatan itu akan ditugaskan di Puskesmas Saumanganya.
“Kita sadar, Mentawai saat ini masih banyak membutuhkan peningkatan pelayanan kesehatan. Karena itu, kami sangat berterimakasih kepada Menteri Kesehatan RI Prof. Nila Juwita Moeloek dan Kadinkes Provinsi Sumatera Barat dr. Hj. Merry Yuliesday, MARS beserta jajarannya atas dukungannya untuk pembangunan kesehatan di Pantai Barat Sumatera ini,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mentawai, Lahmuddin.
Dia juga menyampaikan, penempatan 5 tenaga kesehatan tersebut merupakan program Nusantara Sehat dari Kementerian Kesehatan RI. “Awalnya, kita dari Dinas Kesehatan Mentawai mengajuan permintaan untuk penambahan tenaga kesehatan ke Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Dinas Kesehatan Provinsi mengajukan ke Kementerian Kesehatan RI. Terimakasih, usulan kita akhirnya direalisasikan,” ungkapnya.
Lima tenaga tersebut , lanjut Lahmuddin, berasal dari profesi tenaga kesehatan yang berbeda. Seperti Dokter Umum, SKM, Gizi, Kesling dan Bidan. Mereka akan ditempatkan di Puskesmas Saumanganya.
“Kita sudah melakukan tandatangan penerimaan mereka bersama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar. Serta menerima SK penempatannya. Kehadiran mereka tentu akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan pelayanan kesehatan di Kepulauan Mentawai,’ kata Lahmuddin.
Lahmuddin juga menceritakan seikit tentang kondisi pelayanan kesehatan mentawai saat ini. Katanya, dampak dari Mentawai sebagai daerah status tertinggal sangat berpengaruh bagi masyarakat, khususnya dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang prima.
“Masyarakat Mentawai, harus menempuh jalan panjang untuk mendapat layanan rumah sakit. Sebab, daerah kepulauan yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia,” ulasnya.
Belum memadainya infrastruktur dan tenaga kesehatan di seluruh wilayah Kabupaten Mentawai, menyulitkan banyak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Meraka terpaksa harus mengeluarkan biaya yang tak sedikit untuk bisa berobat.
Masyarakat hasur menyebrangi laut dengan waktu berjam-jam untuk bisa mendapatkan perawatan di RSUD Mentawai yang berada di Pulau Sipora.Baik yang berasal dari Pulai Pagai Utara maupun Sikakap. Meskipun memiliki BPJS namun karena sulitnya infrastruktur, membuat warga terpaksa mengeluarkan biaya mahal.
“Karena itu, kita sangat berterimakasih kepada pemerintah Pusat, melalui program Nusantara Sehat, Kementerian Kesehatan RI telah menempatkan tenaga kesehatan untuk Kepulauan Mentawai berbasis tim,” ungkap Lahmuddin.
Dijelaskannya, Program Nusantara Sehat, merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu dan persebaran tenaga kesehatan terutama di daerah tertinggal, terpencil, dan Terluar (perbatasan). Mentawai sebagai daerah tertinggal, menjadi salah satu sasaran dari program tersebut.
Terakhir, Lahmuddin berharap, agar pemerintah pusat dalam mengalokasikan dana kesehatan, bisa memberikan prioritas, khusus bagi daerah-daerah Kepulauan. Seperti halnya di Mentawai. Sebab, menurutnya, membangun pelayanan kesehatan di darat, sangat berbeda jauh dengan membangun pelayanan kesehatan di daerah Kepulauan. (s)

Exit mobile version