UI Usung Sawahlunto Menuju Pentas Dunia

SAWAHLUNTO, METRO – Sawahlunto menuju pentas dunia menjadi kajian menarik dalam acara sosialisasi warisan dunia yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI) ). Acara yang dilangsungkan di pelataran Museum Gudang Ransum Kota Sawahlunto itu dihadiri oleh unsur KNPI, Kader PKK, Tanaga Kerja dan dari museum sendiri.
Dosen Arkeologi UI, Dr Wanny Rahardjo yang menjadi narasumber pada sosialisasi itu mengatakan, kini Sawahlunto sedang dilirik dunia internasional. “Sebagai warga Sawahlunto khususnya dan Indonesia umumnya harus bangga dengan ditetapkannya sebagai Warisan Dunia. Ini adalah anugerah besar yang bersama-sama kita jaga,” kata Wanny.
Tidak hanya anugerah yang diterima, penetapan Warisan Dunia juga juga memberikan beban berat kepada warga Sawahlunto. Jika sebelumnya pandangan hanya sebatas lokal atau nasional, mulai sekarang pandangan sudah diarahkan ke internasional.
Kesiapan warga tentunya menjadi pekerjaan berat dalam mengemban status Warisan Dunia. Wanny sendiri meyakini belum semua warga Sawahlunto tau kalau kotanya ditetapkan sebagai Warisan Dunia.
“Saya meyakini belum semua warga Sawahlunto tau dengan ditetapkannya sebagai Warisan Dunia. Ini menjadi pekerjaan awal bagi Pemko Sawahlunto untuk menyampaikan kepada seluruh warganya. Bagaimanapun yang berperan penting dalam upaya pelestarian warisan iniadalah warga,” ujar Wanny.
Sementara itu, ketua tim pengabdian masyarakat UI, Andriati, Rabu (28/8) mengatakan, pengabdian masyarakat ini merupakan penggerak bagi warga Sawahlunto untuk berbuat. “Pengabdian masyarakat ini tujuannya adalah mendorong masyarakat Sawahlunto untuk melakukan hal kearah taraf internasional. Semua aspek harus mengarah ke taraf internasional, pemberian narasi papan penunjuk, regulasi, pelayanan maupun cindera matanya,” kata Andriati.
Seiring dengan Andriati, Kepala Dinas Kebudayaan Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman mengatakan pekerjaan berat sedang dijalani yakni semua aspek dalam taraf internasional.
‘Universitas Indonesia telah mengambil perannya untuk memberikan pembekalan kepada warga Sawahlunto dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Kami sangat mengapresiasi sekali dan berterimakasih dengan kegiatan ini, “ kata Halomoan.
Sebagai Warisan Dunia, Kota Sawahlunto tambah Halomoan sudah harus punya konsep internasional juga. Kota Sawahlunto mewakili Indonesia dalam pandangan dunia internasional terhadap warisan budayanya.
“Artinya kita dalam pandangan internasional. Jangan sampai pandangan ini hilang ditengah perjalanan. Mempertahankan lebih berat dari mengusulkan, semua pandangan kedepan sudah taraf internasional,” ujar Halomoan.
Acara yang berlangsung hingga hari ini, Jumat (30/8) ini mengusung beberapa tema, di antaranya Sawahlunto Menuju Pentas Dunia, Pelestarian Warisan Budaya Dunia Kota Tambang Sawahlunto serta workshop souvenir taraf internasional. Sementara pembicara kesemuanya dari Universitas Indonesia yakni Dr. Wanny Rahardjo, Dr. Takyuddin dan R Rahmad Ginanjar MHum. (zek)

Exit mobile version