UI Kembali Lakukan Tridarma PT di Sawahlunto

SAWAHLUNTO, METRO – Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB-UI) kembali melakukan Tridarma Perguruan Tingginya di Kota Sawahlunto. Setelah melakukan ekskavasi pada bulan Juli lalu, kali ini UI kembali melakukan pelatihan kerajinan tangan kepada masyarakat Kota Tambang ini.
Sedikitnya ada 3 kegiatan yang dilakukan UI di Kota Sawahlunto pada tanggal 28-29 Agustus ini.
“Kami akan melakukan sosialisasi tentang nilai penting yang ada di Sawahlunto untuk masyarakat awam terhadap ditetapkannya sebagai Warisan Dunia. Disamping itu kami juga akan melakukan pemberian papan-papan penunjuk dalam bentuk narasi pada atribut-atribut serta melakukan pelatihan pembuatan shouvenir dengan mencari referensi yang kelasnya dunia, “ ujar Dosen Arkeologi Universitas Indonesia di Sawahlunto, Wanny Rahardjo, Rabu (28/8).
Wanny melihat, dengan ditetapkannya Kota Sawahlunto sebagai Warisan Dunia perlu adanya perubahan paradigma di tengah masyarakatnya bahwa Kota Tambang sudah dilihat internasional. Untuk itu, perlu kreasi oleh masyarakat untuk melahirkan cindera mata yang berkelas dunia yang akan dijual kepada wisatawan nantinya.
Tidak hanya dari sudut padang kreatifitas, Pemko Sawahlunto kata Wanny juga harus mengeluarkan regulasi-regulasi yang mengatur semua aspek.
“Harus banyak regulasi yang dilahirkan untuk menjaga Warisan Dunia. Jangan sampai sektor bisnis menutupi Warisan Dunia nantinya karena kurangnya regulasi,” jelas Wanny.
Dengan adanya kegiatan pengabdian masyakarat oleh UI, Wanny berharap perguruan tinggi lokal juga melakukan hal yang sama di Kota Sawahlunto. Bagaimanapun, Warisan Dunia tersebut bukanlah atas nama Kota Sawahlunto tapi sudah membawa nama Indonesia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman Sawahlunto, Halomoan SH mengatakan, berterimakasih atas kegiatan pengabdian masyarakat oleh Universitas Indonesia.
” Kita menyadari belum ada kreatisitas pengerajin yang berkelas dunia di Sawahlunto. Sejauh ini cindera mata yang ada kebanyakan didatangkan dari luar. Dengan adanya pelatihan nantinya, membuat pengerajin bersemangat dan melahirkan kreatifitas,” ujar Halomoan.
Di samping kerajinan, Halomoan juga mengapresiasi kegiatan pemberian papan-papan petunjuk pada atribut-atribut Warisan Dunia di Kota Sawahlunto.” Ini sangat membantu wisatawan kalau mereka sedang berada di situs Warisan Dunia, “ jelasnya.
Rangkaian kegiatan pengabdian masyakarat tersebut akan dilaksanakan di Museum Goedang Ransoem. (zek)

Exit mobile version