50 Koperasi dari 129 Sudah tidak Aktif

SOLOK, METRO – Di tengah masalah yang masih dihadapi koperasi dan bisa menghambat perkembangan koperasi dewasa ini, beberapa koperasi masih mampu konsisten dalam mensejahterakan anggotanya. Dan mampu melakukan pengelolaan dengan baik, dan terus berkembang hingga saat ini.
Kepala Dinas Koperindag dan UMKM Kabupaten Solok, Eva Nasri menyebutkan, Kabupaten Solok hingga Juni 2019 hanya 79 koperasi aktif dari total 129 koperasi. Sehingga, tercatat sekitar 50 unit koperasi tidak aktif lagi. Tahun 2017 lalu ada sebanyak 164 koperasi. Tahun 2018 ada sebanyak 121 koperasi, 47 koperasi direvitalisasi, namun 35 dari 47 koperasi sudah dibubarkan, sementara koperasi yang belum aktif masih dalam proses pengaktifan kembali.
Ia berharap pengurus koperasi mampu menyelesaikan laporan keuangan tepat waktu, sehingga dapat melaksanakan Rencana Anggaran Tahunan (RAT) tepat waktu juga. Untuk mendukung langkah tersebut, pelatihan-pelatihan seperti pelatihan sistem Akuntasi Koperasi telah beberapa kali digelar.
“Saya ingin koperasi yang aktif tetap bertahan dan mengkonsultasikan ke dinas jika ada permasalahan sehingga dapat diselesaikan bersama, bagaimanapun koperasi yang ingin berkembang akan terus kita dukung,” ujarnya.
Eva Nasri menambahkan, fenomenanya banyak anggota, pengurus maupun pengelola koperasi kurang bisa mendukung jalannya koperasi. Dengan kondisi seperti ini maka koperasi berjalan dengan tidak profesional, sebab Ilmu akutansi koperasi berbeda dengan akutansi umumnya, sedangkan pengurus tidak pengetahuan dasar tentang koperasi.
Banyak pengurus kesulitan mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang menjadi keharusan koperasi setiap tahunnya, kemudian vakum bertahun-tahun tidak menjalankan usaha, akhirnya terlantar dan dibubarkan.
“Kedepannya, akan kita agendakan lagi pelatihan-pelatihan koperasi, terutama persoalan akuntansi dan manajemen, itulah masalah utama di lapangan saat ini,” tuturnya. (vko)

Exit mobile version