Empat Jorong Terisolir, 525 KK masih Gelap-gelapan

PASAMAN,METRO – Sebanyak 525 kepala keluarga (KK) di Nagari Muaro Seilolo, Kecamatan Mapattunggul Selatan, Kabupaten Pasaman, hingga kini masih gelap-gelapan karena belum teraliri listrik.
Sejak 74 tahun Indonesia merdeka masyarakat yang berada di empat kejorongan di Nagari Muaro Seilolo itu belum pernah menikmati listrik sampai saat ini.
Menurut Walinagari Muaro Seilolo, Ogi Arianto, berbagai penyebabnya daerah itu sampai hari ini belum teraliri listrik. Selain letaknya terpencil dan terisolir, faktor kemiskinan juga menjadi kendala.
Empat ke Jorongan yang belum teraliri listrik itu adalah Jorong Patamuan, Jorong Pintuai, Ranah Betung dan Aia Barayun. Di Jorong Patamuan ada 300 KK, Pintuai ada 110 KK, Ranah Betung 70 KK dan Jorong Aia Menyuruak 45 KK.
“Tidak hanya persoalan penerangan, keempat jorong itu masih tertinggal dari berbagai sector,” ungkapnya.
Selain belum tersentuh aliran listrik, lanjutnya jorong tersebut juga belum tersentuh infrastruktur. Seperti jalan, jaringan telekomunikasi, dan fasilitas umum. Kondisi tersebut membuat kehidupan masyarakat di sana semakin tertinggal dan gelap gulita.
Selama ini, kata Ogi, masyarakat setempat hanya memanfaatkan penerangan listrik secara swadaya dan milik pribadi warga setempat untuk menerangi rumahnya.
“Penerangan berasal dari PLTMH milik pribadi dan diesel. Jika menggunakan jasa penerangan dari kedua sumber itu, warga harus bayar sebesar Rp 25 ribu per bola lampu,” ungkap Ogi.
Permasalahan masyarakat di Nagari Muaro Seilolo terbilang cukup memprihatinkan. Tak hanya minim penerangan listrik, tingkat pendidikan masyarakat di sana juga masih rendah. Angka putus sekolah masih terbilang tinggi.
“Pendidikan masyarakat juga masih terbelakang. Angka putus sekolah juga masih banyak. Kalau jumlahnya saya lupa datanya berapa,” katanya.
Masyarakatnya juga masih banyak hidup di bawah garis kemiskinan. Hal itu terbukti dengan tingginya masyarakat setempat tercatat sebagai penerima bantuan sosial.
“Harapan masyarakat, pengaspalan jalan yang masih tanah harus disegerakan agar kehidupan masyarakat berubah, ekonomi masyarakat meningkat,” harap dia.
Sementara dana desa kata dia hanya mampu membangun jalan permukiman warga, jalan usaha tani dan perkebunan masyarakat serta beberapa jembatan sementara jalan utama menuju daerah itu sama sekali tidak mampu diandalkan dari dana desa. Sebab, kata dia keterbatasan dana desa yang diterima oleh Nagari Muaro Seilolo yang menjadi alasan utama.(cr6)

Exit mobile version