SIJUNJUNG, METRO – Setelah berhasil melakukan pengembangan dalam memaksimalkan varietas padi Lampai Kuniang, kini padi unggulan Sijunjung tersebut siap menjadi ikon baru hasil pertanian yang dimiliki Kabupaten Sijunjung.
Jika sebelumnya padi Lampai Kuniang memiliki batang yang panjang, umur panen yang lama sehingga menyebabkan produksi yang relatif menurun. Namun, berkat pengembangan dan penelitian yang dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Sijunjung yang bekerjasama dengan pusat aplikasi Isotop dan radiasi Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) menjadikan varietas padi Lampai Kuniang memiliki batang lebih pendek, umur panen lebih cepat dan hasil produksi lebih banyak.
Untuk itu, pemerintah daerah melakukan Fiel Day panen padi lampai kuniang yang dibudidayakan Kelompok Tani Taruko, Nagari Tanjuang, Kecamatan Koto VII.
Hadir pada acara tersebut Kepala Batan yang diwakili Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir, Prof. Dr.Ir. Efrizon Ummar, MT, Kepala Pair Batan, DR. Toti Ciptodiningrat, Peneliti Batan, Ir.Sobrizal, M.Sc, Kadis Pertanian, Ir. Ronaldi, Kadis Pangan dan Perikanan, Ir Nizam Ulmuluk, Camat Koto VII beserta Forkopinca dan undangan lainnya, Rabu (31/7).
Pada kesempatan itu, Bupati Yuswir Arifin mengucapkan terima kasih kepada Batan yang telah hadir dan bekerjasama dengan Pemkab Sijunjung untuk membantu pertanian di Sijunjung.
Semoga padi varietas lampai kuniang ini menjadi unggulan di Sijunjung dan menjadi Ikon serta disukai oleh semua orang hendaknya,” ucap Bupati.
Bupati berharap agar kerjasama yang terjalin tidak habis disini saja.
“Tapi berlanjut nantinya dengan kerjasama seperti pembibitan pada pohon lansek manih yang telah menjadi Ikon Kabupaten Sijunjung, kalau bisa Lansek Manih ini bisa sering berbuahnya,” harap Bupati Yuswir Arifin.
Kepala Batan yang diwakili Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir, Prof. Frizon Ummar pada kesempatan itu juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Pemkab Sijunjung.
“Kerjasama Batan dengan Pemkab Sijunjung ini tentang penelitian dan pengembangan tanaman pangan merupakan kegiatan yang sangat cepat, karena bisa selesai selama 4 tahun, padahal biasanya didaerah lain sampai 6 tahunan, ini merupakan kerjasama yang luar biasa,” ucapnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sijunjung, Ir Ronaldi menyebutkan, varietas padi unggul lokal lampai kuniang yang sudah dilepas ini memiliki beberapa keunggulan yaitu rasa nasi yang lebih enak dan aroma yang lebih wangi.
“Namun dalam proses budidaya, padi lampai kuniang memiliki kelemahan dimana batangnya tinggi, umurnya panjang. Hal ini menyebabkan produksi menurun,” tutur Ronaldi.
Untuk itu dilaksanakanlah perjanjian kerjasama antara Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (Pair) – Batan dengan Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung tentang penelitian dan pengembangan tanaman pangan di Kabupaten Sijunjung.
“Kerjasama ini bertujuan perbaikan Varietas Lampai Kuniang untuk memperpendek batang, mempersingkat umur panen dan meningkatkan produksi. Dan Alhamdulillah upaya tersebut berhasil dilakukan,” tambah Ronaldi. (ndo)


















