Atasi Kemacetan, Pasar Koto Baru Direvitalisasi, Bakal Dijadikan Sentra Sayur di Sumbar

TANAHDATAR, METRO – Revitalisasi Pasar Koto Baru, Kecamatan X Koto merupakan hal yang sudah lama diidam-idamkan. Masalah utamanya adalah menjadi penyebab kemacetan yang sudah menjadi momok bagi masyarakat. Saat ingin menuju Bukittinggi pada hari Senin, yang muncul dipikiran yaitu adanya kemacetan di Koto Baru.
Berbagai solusi sudah ditawarkan, mulai dari pelebaran jalan, mengubah jam pasar menjadi tengah malam seperti di Jakarta, pembangunan fly over, pembangunan jalan underpass. Namun hal itu tidak berjalan dengan alasan masing-masing.
Hingga munculah tawaran solusi untuk menggeser Pasar Koto Baru yang kabarnya punya transaksi hingga Rp5 miliar setiap Senin menjadi beberapa meter ke belakang. Pemprov Sumbar pun menjanjikan akan membantu pembangunan fisik pasar dengan syarat Pemkab Tanahdatar bisa menyediakan lahan.
Akhirnya setelah melalui proses yang panjang, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno didampingi Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi dan Forkompida memulainya ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan Pasar Koto Baru X Koto, Sabtu (20/7).
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengatakan, macet terjadi bukan salahnya pedagang atau salah pembeli maupun salah pasar itu sendiri. Melainkan jumlah mobil yang sudah terlalu banyak.
“Macet Koto Baru bukan hanya menjadi masalah Tanahdatar saja, tetapi sudah menjadi masalah pemprov dan pusat, masalah kita semua, sehingga perlu didukung bersama masalah ini terselesaikan,” ujar Irwan.
Dengan telah dimulainya pembangunan ini, Irwan memberi apresiasi kepada Bupati Tanahdatar beserta seluruh jajaran, TNI dan polri, tokoh masyarakat dan pemilik lahan yang telah bersedia lahannya dibebaskan untuk perluasan pasar.
“Semoga pemilik tanah yang melepaskan untuk kita semua, untuk anak cucu ke depan dicatat Allah SWT sebagai amalan dan diganjar dengan syurganya,” harap Irwan.
Dengan dibangun pasar nanti, Irwan mengharapkan macet teratasi. Kemudian, Pasar Koto Baru semakin berkembang, semua pedagang tertampung, pedagang dan pembeli nyaman dalam bertransaksi sehingga transaksi meningkat.
“Pemprov pun siap membantu secara bertahap pembangunan fisik pasar dan diperjuangkan bisa dibantu pemerintah pusat,” ungkapnya.
Bupati Tanahdatar, Irdinansyah Tarmizi menyebutkan, revitalisasi Pasar Koto Baru bertujuan agar transaksi berjalan lancar tanpa merugikan pihak manapun.”Kita juga punya target Pasar Koto Baru menjadi Pasar Regional sentra sayur di Sumbar yang menyuplai kebutuhan sayur tidak hanya kabupaten/kota di Sumbar, tetapi ke luar provinsi bahkan mancanegara. Dampaknya pertanian akan maju di Tanahdatar ditopang oleh kecamatan lain di Tanahdatar,” tukas Irdinansyah.
Selain itu yang terpenting sebut Irdinansyah, imej jelek sebagai penyebab kemacetan akan hilang dan muncul imej baik. Kemudian, Pasar Koto Baru bisa menjadi pusat sayur-mayur yang berkualitas yang menawarkan kenyamanan serta akan dibuat rest area untuk wisatawan bisa belanja sayuran.
Irdinansyah menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada wali nagari, tokoh masyarakat, ninik mamak dan pemilik lahan atas dukungannya. Pemilik lahan seluas 3.500 m2 yaitu Syahnidar dan Sumarni dari Kaum Dt. Garang Suku Koto Tibalai dan Ida Cs serta Yasni dari kaum Dt. Tungga Nan Itam Suku Pisang.
Kadis Koperindag, Marwan menyebutkan, pembangunan Pasar Koto Baru X Koto Baru dibiayai oleh APBD Tanahdatar sebesar Rp4,7 miliar untuk pembebasan lahan, pembuatan Detail Enginering Design (DED). Kemudian, Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) serta Analisa Dampak Lingkungan dan Lalu Lintas.
Sementara tahap I sebutnya, dari APBD Provinsi sebesar Rp13,6 miliar untuk tahap pertama dari Rp28,9 miliar yang dibutuhkan. Kegiatan Tahap I berupa pembuatan jalan lingkar dan pembangunan dua unit gudang, pematangan lahan dan pembebasan jalan negara. Sementara tahap selanjutnya, diusulkan untuk pembangunan los pedagang, kios, ruko, fasilitas umum, pagar keliling dan gedung pengelola.
“Kekurangan ini kita harapkan dapat dianggarkan dari pemprov atau dana pusat,” ungkap Marwan yang juga berhasil menggaet dana pusat sebesar Rp50 miliar untuk Pasar Batusangkar. (ant)

Exit mobile version