Bupati Tanahdatar jadi Pembicara di Bappenas RI,  2017, Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,56 Persen

TANAHDATAR, METRO – Bupati Tanahdatar Irdinansyah Tarmizi didaulat menjadi pembicara dalam kegiatan yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas RI) di dua tempat terpisah. Tampilnya Bupati Irdinansyah di kegiatan tersebut tidak terlepas atas Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Kategori Kabupaten yang diraih Tanahdatar beberapa waktu lalu.
Hal ini disampaikan Kabag Humas dan Protokol Yusrizal di ruang kerjanya, Jumat (12/7). Dijelaskan Irdinansyah menjadi pembicara pada kegiatan workshop knowledge Sharing Pembangunan Daerah di Bali, 15 Juli 2019 dan sepekan berikutnya Indonesia Development Forum 2019 di Jakarta, 22 Juli 2019.
“Bupati bersama Gubernur Jawa tengah dan Wali Kota Semarang diundang berbicara di depan peserta dari latar belakang lembaga pemerintahan, perguruan tinggi, lembaga riset, organisasi masyarakat sipil, perusahaan swasta, mitra pembangunan internasional dan media,” ujar Yusrizal.
Sesuai informasi yang diterima dari Bappenas RI, kegiatan bertujuan memberi nilai tambah pada hasil pembangunan, membagikan praktek-praktek cerdas dari daerah, memperkaya penulisan success story atau lesson learned pembangunan daerah serta mendapat masukan dalam rangka peningkatan kualitas pembangunan daerah secara khusus dan pembangunan nasional secara umum.
“Dalam kegiatan nanti, bupati akan berbagi informasi kepada peserta tentang success story perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di mana menurut penilaian tim pusat, Tanahdatar punya kelebihan dalam hal perencanaan, pencapaian dan inovasi,” ujar Yusrizal.
Hasil penilaian PPD yang disampaikan panitia, Tanahdatar di sisi perencanaan, dukungan program prioritas daerah terhadap prioritas nasional dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) sangat kuat serta strategi, arah kebijakan dan pola penganggaran yang jelas dalam mencapai sasaran pembangunan daerah.
Sisi pencapaian pembangunan ulas Yusrizal, pertumbuhan ekonomi Tanahdatar di atas rata-rata nasional, kemiskinan menurun dan penurunan ketimpangan pendapatan lebih baik dari rata-rata nasional.
Diungkapkan, pertumbuhan ekonomi lebih baik dibanding tahun sebelumnya sebesar 5.01 persen dan tahun 2017 meningkat menjadi 5,12 persen, lebih tinggi dari angka nasional sebesar 5,07 persen, Tingkat kemiskinan dalam 3 tahun terakhir berhasil ditekan pada tahun 2015 sebesar 5,82 persen menjadi 5,68 persen di tahun 2016 dan tahun 2017 tinggal 5,56 persen dan ketimpangan pendapatan antara kaya dan miskin berhasil dipangkas, pada tahun 2013 sebesar 0,3 menjadi 0,26 pada tahun 2017 dan ini lebih baik dari capaian provinsi dan nasional.
Sementara inovasi yang dijalankan pemerintah daerah yaitu pemberian beasiswa pendidikan Gerbang Cerdas (Gerakan Pembangunan Masyarakat Cerdas), Program Jaksa Masuk Pasar mendukung peningkatan PAD dan Program Jaring Asmara Kenari untuk menjaring aspirasi masyarakat sampai ke nagari.
Yusrizal menjelaskan Gerbang Cerdas bertujuan menjamin perlakuan layanan pendidikan yang merata dan bermutu dalam rangka mewujudkan manusia yang beriman, berakhlak mulia, berilmu, sehat, berkarakter, cakap, kreatif, mandiri dan berbudaya. Inovasi ini tumbuh dari sebuah daerah yang minim SDA tetapi cukup potensial SDM -nya. (ant)

Exit mobile version