6 Kontrak Senilai Rp.18,17 miliar Ditandatangani

TANAHDATAR, METRO  – Sebanyak 6 proyek besar di Kabupaten Tanahdatar pelaksanaannya sudah bisa dimulai. Hal ini ditandai dengan penandatanganan 6 kontrak pekerjaan antara Pemerintah Kabupaten Tanah datar bersama rekanan pemenang tender di aula Dinas Koperindag Jalan M. Yamin Bukit Gombak Batusangkar.
Penandatanganan tersebut juga disaksikan tim pengawas, Pengaman, Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Negeri (Kejari) Batusangkar.
Kepala Dinas Koperindag Marwan mengungkapkan, 6 proyek besar yang akan dilaksanakan itu di bawah kegiatan dinas Koperindag. Seperti Belanja Konstruksi Pasar Koto Baru dikerjakan PT. Hari Utama Putra anggaran Rp.11.728.759.500,-, Belanja Jasa Manajemen Konstruksi Pasar Koto Baru dikerjakan PT. Delta Arsitektur Persada anggaran Rp.402.930.000,-, Belanja Pembangunan Pasar Simabur dikerjakan CV. Niashintaridho Bersaudara anggaran Rp.3.669.461.917,-, Belanja jasa konsultan pengawasan pembangunan pasar Simabur dikerjakan CV. Inti Karya Tiga Mitra anggaran Rp.168.905.000,-, Pengadaan mesin dan peralatan sentra tenun dikerjakan CV. Citra Media Konstruksi anggaran Rp.1.846.900.000,- dan Pengadaan alat laboratorium (IPAL) dikerjakan CV. Alta Makmur anggaran Rp.354.750.000,-.Bupati Tanah Datar diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan Nuryedisman menyampaikan, kondisi APBD Tanah Datar yang mengalami defisit sampai Rp.84 Miliar menyebabkan berbagai pembangunan agak sulit untuk dilaksanakan, karena itu perlu jemput bola peroleh bantuan pembangunan dari pemerintah pusat.
“Permasalahan kemacetan di Pasar Koto Baru Kecamatan X Koto pada hari pasar sudah berlangsung cukup lama, namun sudah ada titik terang kemacetan diatasi dengan menggeser pasar agak ke belakang sehingga pedagang ketika bertransaksi bisa lebih aman, nyaman dan tidak menyebabkan macet lagi,” kata Nuryedisman.
Untuk pasar Sumabur, tambah Nuryedisman, pada hari pasar juga sudah menyebabkan kemacetan. “Penduduk bertambah dan para pedagang juga semakin banyak, terlebih kios berlimpah dan pengaturan yang kurang tertib, sehingga akses jalan terpakai yang menyebabkan kemacetan,” ujarnya.
Sementara itu untuk pengadaan alat tenun di Sentra Tenun Lintau, Nuryedisman mengungkapkan, dengan pengadaan mesin peralatan tenun diharapkan dapat meningkatkan pendapatan penenun. “Semakin dilengkapinya mesin dan alat tenun diharapkan dimanfaatkan secara maksimal oleh para penenun, masyarakat ataupun generasi muda kita yang memakai alat tersebut, sehingga juga bisa meningkatkan taraf ekonomi,” katanya.
Marwan mengungkapkan, pelaksanaan pembangunan pasar Koto Baru sudah melewati berbagai perjuangan. “Pasar Koto Baru sudah dua kali gagal tender sehingga dana kembali ke pemerintah pusat. Ini tentu menjadi kerugian kita bersama, namun Alhamdulillah, tahun ini pembangunan bisa dilaksanakan dan tentu diharap akan bisa mengurai kemacetan yang telah menjadi momok bagi siapa saja yang melewati jalan tersebut,” ujarnya.
Marwan menambahkan, berbagai pelaksanaan proyek sengaja menggandeng TP4D Kejari Batusangkar untuk mengawal dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
“Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung sehingga tender ini bisa terlaksana dan khusus pasar Koto Baru Insya Allah 20 Juli nanti akan lakukan peletakan batu pertama pembangunan,” ujarnya.
Selepas itu anggota TP4D Kejari Melhadi harap, kontraktor dan pengawas dapat bersinergi di lapangan untuk mengawal pelaksanaan proyek.
“TP4D tidak akan ikut campur permasalahan teknis proyek, tim akan mengawal bukan menakut-nakuti, akan menindak apabila ada kesalahan, makanya bekerjalah sesuai aturan, jangan bekerja asal-asalan, karena ini untuk kepentingan masyarakat kita,” kata Melhadi. (rel)

Exit mobile version