Pengurus PWI Tanahdatar Dilantik, Wartawan jangan Comot Karya Humas

TANAHDATAR, METRO – Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tanah Datar masa bhakti 2019-2022 dikukuhkan oleh Ketua PWI Provinsi Sumatera Barat Heranof Firdaus di Gedung Dharma Wanita Indo Jolito, Selasa (9/7). Acara ini turut dihadiri Forkompinda, Ketua OPD, Ketua KPU, Ketua Bawaslu, GM Hotel Emersia dan tamu undangan lainnya.
Hadir dari jajaran Pengurus PWI Provinsi Eko Yance, Guspen Khairul, Ismet Fanany, N. Nofi Satra dan lainnya, Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) serta Ketua Dewan Kehormatan Basril Basyar.
Bupati Irdinansyah dalam kesempatan itu menyampaikan ucapan selamat kepada pengurus baru.
“Selamat menjalankan tugas, mudah-memulai amanah dan sukses, dan untuk pengurus kami juga ucapkan terima kasih,” sampai bupati.
Bupati katakanlah merupakan pilar pembangunan. “Selama ini kita mengenal ada tiga pilar pembangunan yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif, namun saya pernah membaca bahwa ada yang menerjemahkan itu adalah pilar pembangunan,” jelas bupati.
Dikisahkan mengapa lebih penting daripada legislatif saat menjalankan fungsi kontrol sosialnya. “Bagaimanapun kami di sini menempatkan para rekan-rekan pers sebagai mitra dalam mendukung pembangunan di Tanah Datar. Hal ini karena pemerintah memerlukan bantuan yang membangun dan masyakat juga membutuhkan informasi, informasi yang seimbang. Karena keseimbangan mencerdaskan masyarakat,” ujar Irdinansyah.
Senada dengan itu, ketua DPRD Tanahdatar Anton Yondra mendorong polisi meningkatkan kualitas dan profesionalismenya. “Kita akan dorong pemerintah daerah dapat menfasilitasi kegiatan Peningkatan Kualitas SDM melalui Uji Kompetensi Wartawan (UKW), karena UKW akan menentukan hubungan dengan wartawan,” ujarnya.
Ketua PWI Provinsi Sumatera Barat Heranof Firdaus menuntut, para pekerja jurnalis di Luak nan Tuo, agar bekerja melahirkan karya jurnalis dengan hasil pemikiran sendiri. Hasil karya jurnalis itu jangan memanfaatkan jasa para pegawai Humas saja. Artinya, hal itu merupakan hasil karya jurnalis para para staf humas.
Kalau jujur saja, karya jurnalis para pekerja jurnalis memang ada perbedaan dengan hasil karya jurnalis humas. Sebab, hasil jurnalis humas, tidak terbantahkan akan menulis semua kegiatan lembaga mereka tempat bekerja. Sedangkan, wartawan pasti memiliki visi yang berbeda dalam suatu kegiatan. “Sebab, di mana kita berada sisi padang kita pasti berbeda. Dan jadilah perdebatan yang bekerja dengan pikiran sendiri, tidak hanya mengandalkan pikiran pegawai Humas,” ujar Heranof.
Di kesempatan itu Heranof mengundang wartawan Tanahdatar untuk bergabung dengan organisasi PWI. “Baru 15 persen wartawan yang ada di Tanahdatar yang tergabung menjadi anggota PWI, untuk itu kami dengan tangan terbuka menerima ayah dan ibu bersama, persyaratan sudah selesai UKW,” urai Heranof.
Pengurus yang dilantik ketua Mustafa Akmal, Sekretaris Chandra Antoni, Bendahara Irfan Taufik dan beberapa seksi serta Dewan Kehormatan H. Bachtiar Danau, Yusnaldi dan H. Azwarman Rivai. (ant)

Exit mobile version