AGAM, METRO – Dinas Sosial Agam mengadakan bimbingan teknis (bimtek) penerima manfaat Kelompok Usaha Bersama (KUBe) fakir miskin di wilayah Kabupaten Agam di aula kantor camat, Sabtu (6/7). Dalam Bimtek tersebut dihadirkan berbagai pemakalah untuk membimbing para penerima bantuan sehingga bisa menggunakannya untuk mengangkat perekonomian.
Pemateri berasal dari Dinsos Agam, Dinsos Sumbar, Diskoperindagkop Agam, didampingi TKSK Tanjung Raya. Bimtek yang diikuti para penerima bantuan penumbuhan KUBe fakir miskin yang terdaftar dalam data basis terpadu, dari lima kecamatan yaitu Kecamatan Tanjung Raya, Kecamatan Canduang, Kecamatam Baso, Kecamatan IV Koto dan Kecamatan Kamang Magek.
Kabid Pemberdayaan Sosial Dinsos Agam Zulfi Ernawati mengatakan bimtek dan bantuan kelompok ini diberikan untuk penanggulangngan kemiskinan dalam bentuk usaha, baik usaha pertanian konveksi, perdagangan dan jenis bantuan lain.
”Bimtek ini sangat penting untuk mesinergikan program -program penanggulangan kemiskinan secara terpadu dari berbagai lini, dengan mengoptimalkan pemahaman para pendamping, penerima manfaat dan TKSK,” sebut Zulfi Ernawati.
Zulfi Ernawati menambahkan kegiatan ini juga sebagai upaya penguatan kapasitas, dan menyamakan persepsi yang diprioritaskan, untuk penerima manfaat KUBe, dalam pengelolaan Kube dan pendamping.
“”Dana bantuan yang diberikan, harus digunakan sesuai aturan yang berlaku berdasarkan kesepakatan kelompok. Sehingga sasaran yang ingin dicapai dapat terealisasi dalam menanggulangi kemiskinan di Agam,” ujarnya.
Zulfi Ernawati menuturkan Bimtek ini sebagai petunjuk teknis mengenai program KUBe agar tidak ada masalah di kemudian hari. Tantangan ke depan adalah bagaimana agar KUBe ini bisa menjadi solusi untuk menanggulangi angka kemiskinan dengan cara memperkuat manajemen KUBe.
“Untuk itu dibutuhkan pendampingan dan pembinaan karena semua program pemberdayaan masyarakat dan pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan tidak akan berhasil tanpa komitmen semua pihak yang terlibat di dalamnya,” ungkapnya. (pry)
