Senyum Manis Fadhli setelah Pulih dari Gizi Buruk

AGAM, METRO – Muhammad Fadhli, balita 18 bulan dari Agam yang dulu hanya dapat terbaring lemah, sekarang sudah dapat menggurat senyum. Bocah penderita gizi buruk ini mengalami perkembangan pesat. Pendampingan dari tim MSR-ACT dilakukan hingga Fadhli sembuh secara total.
Fadhli kini sudah tampak ceria. Pernah dinyatakan mengalami gizi buruk, Fadhli mulai menunjukan perkembangan kesehatan yang pesat. Berat badan Fadhli saat ini 7,5 kilogram.
Angka ini naik jauh dibandingkan dengan awal tim Mobile Social Rescue (MSR)-ACT melakukan pendampingan pada Fadhli, Januari lalu. Di pendampingan awal, berat Fadhli hanya 3,6 kilogram. Tim MSR memberikan asupan gizi berupa susu serta kontrol rutin ke rumah sakit. Pada Maret, sekaligus serah terima bantuan tahap pertama, berat Fadhli naik menjadi 5,3 kilogram.
Aan Saputra dari tim MSR-ACT Sumbar mengatakan, pendampingan ini dilakukan sejak awal tahun. Saat itu, Fadhli hanya dapat terbaring lemah di ruang perawatan Rumah Sakit Achmad Muchtar Bukit Tinggi selama dua bulan lamanya.
“Saat itu, Fadhli sudah diperbolehkan pulang, tapi terus harus berada di bawah pengawasan dokter spesialis gizi,” jelasnya, Selasa (2/7).
Pengobatan Fadhli mendapat tanggungan dari jaminan kesehatan negara. Akan tetapi jarak rumah sakit yang jauh dari tempat tinggal yang ada di Ladang Laweh, Banuhampu, Agam membuat biaya proses pengobatan menjadi besar. Sedangkan orang tuanya, Idris dan Safarizha, tak memiliki biaya. Kondisi perekonomian mereka masih prasejahtera, di mana Idris hanya bekerja sebagai buruh.
Sabtu (29/6) akhir pekan lalu, tim MSR-ACT berkunjung ke kediaman Fadhli dan keluarganya. Ini merupakan kunjungan ke sekian kali untuk pendampingan Fadhli. Namun di hari itu, tim ACT juga menyerahkan donasi tahap kedua yang digalang di Kitabisa.com.
Aan menambahkan, penggalangan dana yang dilakukan sejak akhir Januari lalu telah mengumpulkan donasi lebih dari 100 juta. Angka ini melampaui target. Nantinya, seluruh donasi akan digunakan untuk penyembuhan Fadhli serta perbaikan kondisi ekonomi keluarganya. (rel/hsb)

Exit mobile version