MTQ ke 38 di Kota Solok, Offisial dan Kafilah tak Ada yang Mengeluh

TANAHDATAR, METRO – Ketepatan, kecepatan dan kenyamanan kafilah sangat dibutuhkan sebelum berlaga pada cabang lomba yang diikutinya, sehingga perasaan nyaman tersebut akan bisa membantu agar mereka bisa tampil maksimal saat tampil.
Tanpa kita sadari bahkan mungkin luput dari perhatian, sopir atau driver atau pilot darat ternyata mempunyai peran penting untuk itu. Mereka dituntut menguasai dan mengetahui lokasi lomba, nyaman atau tidak ugal-ugalan dalam berkendara dan yang utama adalah ramah kepada para penumpangnya.
“Alhamdulillah, pelaksanaan perjalanan menuju lokasi bertanding sukses dan aman. Bahkan ofisial maupun kafilah sampai saat ini tidak ada yang mengeluh, bahkan merasa puas dengan pelayanan para driver kita,” kata Pimpinan Kafilah Afrizon saat rehat di posko kontingen Tanah Datar di Aro IV Korong Kota Solok, Rabu (18/6) kemaren.
Di kesempatan itu Afrizon menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dedikasi para driver dalam melaksanakan tugasnya.
“Di dalam penyusunan tim, kita lakukan evaluasi terhadap seluruh elemen pendukung untuk kesuksesan kontingen kita dalam mengikuti iven MTQ ini termasuk para driver, apabila ada pengaduan atau komplain dari penumpangnya, maka pada pergelaran berikutnya tentu dipertimbangkan untuk tidak diikutkan kembali,” tukas Afrizon.
Menanggapi yang disampaikan Kabag Kesra, Dasril salah seorang sopir yang bertugas pada MTQ Nasional ke-38 di kota Solok menyampaikan, para pilot darat (sopir) yang bertugas merasa tersanjung dan mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan.
“Kami dalam bertugas mempunyai tujuan yang jelas, yakni menjaga keselamatan penumpang pulang dan pergi ke tujuan serta memberikan pelayanan yang maksimal demi kenyamanan penumpang.
Ini sebagai wujud dukungan kepada kafilah kita yang sedang berjuang membawa nama baik kabupaten Tanah Datar Luhak Nan Tuo,” kata Dasril.
Lebih lanjut Dasril menyampaikan, untuk pembagian tugas bagi 10 orang pilot darat yang bertugas dengan mengatur jarak dari posko ke lokasi lomba.
“Kami membagi tugas berdasarkan jarak tempuh, misalnya hari ini mendapatkan lokasi lomba yang jauh maka besok akan mendapatkan lokasi yang lebih dekat. Ini dilakukan atas kesepakatan bersama demi menjaga kekompakan dan keadilan dalam tugas dan agar tidak ada salah seorang dari kami yang merasa dirinya bekerja lebih dari yang lain,” ujar Dasril lantas diamini oleh beberapa rekan di sampingnya. (ant)

Exit mobile version