Waspadai Peredaran Uang Palsu

BUKITTINGGI METRO – Meningkatnya kebutuhan masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri disadari betul dari jajaran Sat Reskrim Polres Bukittinggi. Imbauan kepada seluruh masyarakat baik dari para pedagang maupun para konsumen agar lebih berhati hati lagi dengan ancaman bahaya peredaran uang palsu. Walaupun sampai saat ini belum ada yang kami terima laporan mengenai peredaran uang palsu di Bukittinggi, Senin (27/5).
Kasat Reskrim Polres AKP Andi MA Mekuo SIK mengatakan, saat ini tingkat proses jual beli yang ada di wilayah Kota Bukittinggi meningkat menjelang lebaran. Diketahui bersama bahwa Kota Bukittinggi merupakan pusat perdagangan dan perbelanjaan besar diwilayah Sumbar, mulai dari pakaian, makanan dan lain lain.
“Kami dari Sat Reskrim Polres Bukittinggi menghimbau kepada masyarakat Bukittinggi agar lebih waspada terhadap ancaman kejahatan yang dapat menimpa kita. Ancaman kejahatan bisa saja terjadi kepada siapa saja. Oleh karena itu selalu waspada pada saat berbelanja. Dan jika membutuhkan bantuan kepolisian agar segera melaporkan ke Polres Bukittinggi. Khususnya imbauan terhadap uang palsu yang apabila diketemukan oleh masyarakat pada saat bertransaksi supaya segera melaporkan ke pihak kepolisian terdekat,” kata Andi.
Andi mengatakan, tingkat kerawanan yang bisa mungkin terjadi yaitu peredaran uang palsu, dikarenakan uang palsu ini hampir mirip dengan aslinya. Sasaran yang dituju para pelaku kejahatan ini yaitu para pedagang kecil dan juga grosiran. Selain itu, sasarannya para pedagang yang sedang ramai dikunjungi oleh konsumen, sehingga pedagang tidak fokus melihat detail uang yang diberikan pelaku.
“Kepada masyarakat baik pedagang atau konsumen yang akan melakukan transaksi perbelanjaan ada sedikit gambaran pemahaman tentang perbedaan uang asli dengan uang palsu. Untuk uang asli saat kita raba Kertasnya akan terasa lebih tebal dan tidak mudah lecek, Lambang negara ada tekstur kasar, (permukaan timbul), gradasi Warnanya cerah, tidak nampak luntur, tidak patah-patah, bagian kiri bawah ada optical variabel X, dicetak dengan tinta pigment khusus yang mana bisa berubah warna kalau dipandang dari sudut pandang berbeda, benang pengaman juga bisa berubah-ubah warna menyesuaikan sudut pandang mata,” ujarnya.
Sementara untuk uang palsu, gradasi Warna kertas uangnya pucat, mudah luntur, patah-patah dan tidak timbul serta kasar di permukaan kertas. Tinta pembuatnya juga tidak menghasilkan perubahan warna kalau dilihat dari sudut pandang yang lain. Begitu juga benang pengamannya, warna tetap meski dilihat dari berbagai sudut. Terbuat dari kertas tipis dan mudah lecek seperti koran. Lambang negara tidak ada tekstur. Tekstur kasar terbuat dari tinta sablon, bukan berdasarkan kertasnya.
Oleh karena itu dari Satuan Reskrim Polres Bukittinggi mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya yang berada di Bukittinggi agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman kejahatan yang akan menimpa warga, terutama terhadap kejahatan peredaran uang palsu tersebut. Tidak menutup kemungkinan uang palsu tersebut dapat beredar di wilayah Bukittingi saat ini. (u)

Exit mobile version