Buka bersama yang dilaksanakan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang di rumahnya, kawasan Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (15/5), dihadiri Presiden RI, Joko Widodo, para pimpinan lembaga tinggi negara dan tokoh nasional.
Hadir dalam buka puasa bersama itu antara lain, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua Mahkamah Agung (MA), Hatta Ali, Jaksa Agung, M Prasetyo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri, Jenderal Tito Karnavian, Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan. Ada juga Wakil Presiden ke-9 RI, Hamzah Haz dan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono.
Juga hadir, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, Ketua Umum DPP Majelis Dzikir Babussalam Indonesia, H. Boy Lestari Dt Palindih, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan
OSO, panggilan akrab Oesman Sapta Odang pada kesempatan itu mengucapkan terima kasih atas kehadiran Presiden RI dan tamu yang memenuhi undangan berbuka puasa tersebut. OSO menyampaikan, kehadiran Presiden RI kali ini merupakan yang keempat kalinya bersedia untuk berbuka bersama di kediamannya.
Melalui momentum berbuka puasa ini, OSO berharap semoga ibadah selama di bulan Ramadhan ini dapat diterima oleh Allah, SWT.
“Semoga kita juga diberikan umur panjang, badan sehat dan dimudahkan segala urusan dunia dan akhirat,” harap OSO yang disampaikan melalui Ketua Umum DPP Majelis Dzikir Babussalam Indonesia H. Boy Lestari Dt Palindih, kemarin.
Sementara, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) pada kesempatan itu, menurut H Boy Lestari, mengatakan, Ramadhan tahun 2019 bertepatan dengan pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) presiden dan wakil presiden dengan legislative, secara serentak. Karena itu, Presiden Jokowi mengharapkan, agar masyarakat dapat menciptakan suasana yang aman dan damai, dalam melaksanakan ibadah puasa dan menunggu hasil rekapitulasi perhitungan resmi KPU RI, 22 Mei 2019 nanti.
“Siapapun yang terpilih. Baik itu presiden dan cawapres serta caleg-nya, semuanya merupakan kemenangan rakyat. Yang terpilih nanti akan bekerja untuk rakyat bangsa dan negara,” ungkap Jokowi seperti yang disampaikan H Boy Lestari.
Pada kesempatan itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri, Jenderal Tito Karnavian mengharapkan, melalui momentum ramadhan ini, masyarakat dapat menahan diri untuk bersabar dengan jiwa yang lapang menanti hasil pengumuman resmi rekapitulasi suara pemilih.
Apapun keputusan dari KPU RI, Kapolri dan Panglima TNI mengingatkan rakyat jangan melakukan hal-hal yang di luar hukum, seperti tindakan anarkis dan kekerasan. Jika itu terjadi, yang menerima dampak cukup besar itu rakyat.
“Kapolri dan Panglima TNI mengimbau rakyat Indonesia di seluruh daerah, agar ikut menjaga keamanan dan suasana damai saat ini. Kalau ada yang tidak puas dan ingin menggugat hasil keputusan KPU RI nanti, silahkan saja menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK). Negara kita kan negara demokrasi dan hukum. Jangan main hakim sendiri,” ujar H Boy Lestari yang juga Ketua DPW Gebu Minang Sumbar ini.
Sebagai Ketua Umum DPP Majelis Dzikir Babussalam Indonesia, H Boy Lestari mengimbau rakyat Indonesia khususnya masyarakat Sumbar, agar mengikuti imbauan yang disampaikan Kapolri dan Panglima TNI. Masyarakat harus menahan diri untuk tidak melakukan aksi yang melanggar hukum. Jika nantinya KPU RI sudah mengumumkan hasil rekapitulasi suara pemilih, maka bagi pihak yang tidak puas, agar mengikuti prosedur hukum yang ada.
“Jika tidak puas dengan hasil keputusan KPU RI ini, silahkan gugat ke MK,” imbaunya.
Menurutnya, jabatan ini hanya sementara bukan selama-lamanya, hanya lima tahun. Jabatan ini hanyalah amanah dari Allah SWT melalui manusia.
“Jangan sampai, karena jabatan lima tahun sekali ini, kita terpengaruh melakukan hal-hal yang melanggar hukum, yang memecah belah dan merusak ukhuwah Islamiyah kita. Apalagi sekarang ini dalam bulan suci Ramadhan, kita dituntut Allah SWT untuk bersabar, menahan diri, hati pikiran dan nafsu,” harapnya.(**)


















