SAWAHLUNTO, METRO – “Jan mangaku urang awak kalau alun mamakai kawuih Minang Situhuak”. Ini merupakan slogan sebuah usaha konveksi kepunyaan Robi Sugara (30) yang beralamat di Jalan Zainuddin Tembak, Waringin, Kelurahan Lubang Panjang, Kecamatan Barangin, Sawahlunto.
Usaha yang diawali dari UMKM home industry tersebut bernama Situhuak Cloth yang diambil dari salah satu jurus silat Ranah Minang. Hal itu diungkap Robi saat ditemui di kedainya, Jumat (3/5).
Hingga sekarang, Robi telah memperkerjakan sembilan orang karyawan yang memang seluruhnya adalah orang Sawahlunto. Ia mengaku lebih memfokuskan pekerja lokal dan perputaran uang diseputar Kota Arang tersebut.
Pria yang mudah senyum itu mengatakan, saat ini usahanya telah mampu memproduksi 500 pcs pakaian dalam satu Minggu. “Situhuak sendiri diambil dari nama salah satu jurus silat asli Minangkabau. Karena saya suka silat dan juga terdengar unik serta serasa betul-betul Minang, makanya diambil namanya untuk usaha sablon baju,” tuturnya.
Untuk usaha ini lanjutnya, ia ingin membuat sesuatu yang baru dan belum ada di Sawahlunto. Memang ada beberapa usaha yang sama akan tetapi belum bisa melakukan aktivitas bordir sendiri.
“Dengan kata lain, bahan diambil dari luar dan membordirnya juga dilakukan di tempat lain, bukan punya mesin sendiri,” ucapnya.
Ia menjelaskan, Situhuak Cloth hadir pada pertengahan 2017. Untuk usaha awal baru memiliki mesin cutting, komputer pentium 4 dan 2 lusin baju kaos. Saat ini sudah mulai berkembang dengan adanya mesin bordir komputer dengan kapasitas 8 item sekali cetak.
“Alhamdulillah kini sudah dapat membeli mesin bordir komputer, meski bukan baru, tapi ini sangat mendukung hasil produksi. Alhamdulillahnya juga, kami juga telah mampu menambah pekerja, bahkan memakai lulusan Diploma III tata busana dan pekerja lokal lainnya,” ujar pria tiga anak itu.
Robi menginginkan, masyarakat atau pemerintah kota bisa memakai produk lokal Situhuak dalam berbagai iven yang dilaksanakan. Untuk bahan dan harga bisa bersaing dengan yang ada di luar Sawahlunto. Jika biasanya banyak yang berpatokan ke Bandung, sekarang tidak usaha lagi karena di Situhuak Cloth dan Konveksi juga menghasilkan produk berkualitas dengan harga bersaing.
Pria kelahiran 17 Februari 1988 itu mengaku, sebelumnya ia pernah mencoba usaha lain, yakni membuka usaha Rumah Makan, akan tetapi hanya bertahan selama dua tahun dan beralih usaha sablon baju. “Kendala yang dihadapi saat ini, belum adanya tenaga atau SDM yang mumpuni. Untuk tenaga konveksi saya memakai tenaga dari Padang. Pernah mencoba buka lowongan kerja untuk tenaga jahit, tapi tidak ada peminatnya,” katanya.
Sebagai pelaku usaha baru, pria 30 tahun itu menginginkan bantuan dari pemerintah setempat melalui OPD terkait. Kami yang berasal dari home industri ini lanjutnya, sangat membutuhkan bimbingan dan pembinaan.” Kalau dapat kami diikutsertakan setiap ada pembinaan-pembinaan yang berkaitan dengan konveksi dan lainnya,” ujarnya.
Sementara untuk harga sebut Robi, baju kaos lengan pendek dibandrol kisaran Rp70 ribu per baju. Kaos lengan panjang Rp85 ribu. Sedangkan untuk kemeja menyesuaikan dengan harga yang ada dipasaran. (zek)













