TANAHDATAR, METRO – Pada beberapa tahun terakhir pemerintah terus berupaya meningkatkan pembangunan insfrastruktur, mulai dari pembangunan prasarana transportasi darat, laut dan udara. Di samping itu juga pembangunan di bidang infrastruktur komunikasi, insfrastruktur pengairan untuk memnuhi kebutuhan air dan irigasi serta infrastruktur energi. Kecukupan infrastruktur merupakan prasyarat untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju.
Tidak ada satupun negara maju tanpa didukung insfrastruktur yang cukup. Sementara, Indonesia saat ini baru memiliki 39 persen insfrastruktur dari yang seharusnya.. Walaupun demikian manfaat dari pembangunan infrastruktur sekarang sudah mulai dapat dirasakan.
Wakil Bupati Tanahdatar Zuldafri Darma saat jadi inspektur upacara Hardiknas, Kamis (2/5) mengatakan, di samping pembangunan pada sektor infrastruktur, pemerintah juga memulai pembangunan dari wilayah pinggiran.
“Keduanya memiliki makna yang mendalam. Dengan terbangunnya infrastruktur khususnya transportasi dan komunikasi, konektivitas seluruh wilayah tentu dapat terwujud,” kata Zuldafri.
Pembangunan infrastruktur transportasi dan komunikasi ini tentu akan betul-betul menyatukan seluruh wilayah Indonesia dalam dunia nyata dan bukan hanya di alam idea. Di sisi lain pembangunan di wilayah pinggiran dapat mempertegas kehadiran dan kedaulatan negara. Seperti halnya sang Singa jantan si raja hutan menandai batas kekuasaannya dengan menebar aroma air seninya dan negara menandai batas kedaulatannya dengan menebar “aroma” pembangunan besar-besaran di wilayah pinggiran dan perbatasan.
Dalam menterjemahkan kebijakan tersebut, Kemendikbud RI juga telah memberikan perhatian khusus untuk pendidikan di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal. Bahkan Kemendikbud RI saat ini telah memberikan perhatian khusus bagi pendidikan anak-anak Indonesia yang berada diluar batas Negara, seperti anak-anak keturunan Indonesia yang berada di Sabah dan Serawak.
Ini artinya, perhatian pemerintah saat ini sudah mulai bergeser dari pembangunan insfrastruktur ke pembangunan SDM. Dan dalam peringatan Hardiknas ini, Kemendikbud RI dalam membangun SDM menitikberatkan pada dua hal, yaitu pendidikan karakter dan penyiapan generasi terdidik yang terampil dan cakap dalam memasuki dunia kerja.
Hal ini dimaksudkan untuk membentuk insan berakhlak mulia, empan papan, sopan santun, tanggung jawab serta budi pekerti yang luhur. Sementara usaha dalam membekali keterampilan dan kecakapan disertai pula dengan penanaman jiwa kewirausahaan. Pada kesempatan itu juga diisi dengan penyerahan santunan jaminan kecelakaan kerja dan jaminan hari tua BPJS Cabang Bukittinggi kepada Hamda Rifa Hendri (karyawan RSIA Sayang Ibu Batusangkar) sebesar Rp133 juta dan kepada Safarudin (karyawan PDAM Tirta Alami Batusangkar) Rp58 juta. (ant)