PARIAMAN, METRO – Sarana lalu lintas traffic light (lampu merah-red) di Simpang Apar, Desa Apar, Kota Pariaman sudah hampir tiga minggu tidak berfungsi. Buktinya, sampai sekarang belum ada tanda-tanda bakal ada perbaikan dari pemerintah Kota Pariaman. Sehingga, mengakibatkan arus lalu lintas di sekitar tersebut menjadi semrawut.
Di Simpang Apar ini ada empat simpang, empat unit traffig light, pada jam-jam sibuk simpang ini sangat ramai lalu lintas dengan berbagai ragam kendaraan. Pengguna jalan yang melewati persimpangan ini harus hati-hati demi keselamatan berlalu lintas.
”Saya merasa cemas melewati perampatan karena ramai dan lampu pengatur lalu lintasnya tidak berfungsi,” ujar Danil (26) salah satu pengendara yang melewati persimpangan itu dari arah utara menuju pusat kota.
Danil mengatakan, sebelum terjadinya kecelakaan lalu lintas di perampatan ini, seyogyanya pihak terkait membenahi lampu pengatur lalu lintas yang tak berfungsi tersebut. Pada saat jam sibuk seperti pagi dan sore persimpangan ini ramai oleh simpang siur arus lalu lintas. Sehingga memang perlu keberadaan lampu pengatur lalu lintas yang berfungsi maksimal.
Kota Pariaman merupakan kota tujuan wisata, maka sangat jelas keberfungsian lampu pengatur lalu lintas sangatlah penting di dalam wilayah kota. Karena bisa menjadi cerminan bagi wisatawan yang berkunjung ketika berwisata ke Pariaman.
Kadis Perhubungan Kota Pariaman, Yota Balad menyampaikan, kerusakan disebabkan pengaruh petir yang kuat disertai hujan deras beberapa waktu lalu. “Kuatnya petir berdampak terhadap rusaknya traffic light menjadi rusak sehingga tidak berfungsi sama sekali,” ujar Yota.
Yota menyampaikan, peralatan yang rusak itu belum memilikinya, namun sudah dipesan. Pasalnya, saat ini masih menunggu peralatan itu datang. Oleh sebab itu, ia mengimbau pengendara yang melewati perempatan itu agar bisa bersabar untuk sementara waktu.
“Kita akan upayakan perbaikan secepatnya kalau peralatan sudah datang,” ujar Yota. (z)