SAWAHLUNTO, METRO–Akibat Kemarau Panjang krisis Air pun mencekik warga memekik. Direktur PDAM Sawahlunto Julmardizon menyampaikan keluh kesahnya sejauh ini terkait kurangnya perhatian Pemerintah Kota dan dukungan terhadap PDAM Sawahlunto.
“Kami dibiarkan bergerak sendiri termasuk dalam anggaran, belum ada kami menerima dana baik itu untuk perbaikan fasilitas maupun manajemen PDAM. Untuk hal-hal pelayanan optimal dan perbaikan fasilitas seperti pompa, pipa dan pembersihan bak penampungan air baku semuanya memakai biaya PDAM sendiri sebesar Rp. 628 juta,” ujar Julmardizon.
Kebutuhan PDAM Sawahlunto saat ini agar di musim kemarau panjang dapat terakomodir keseluruhan wilayah Barangin adalah Pompa baru dengan kapasitas tarikan 70 liter/detik.
“Untuk wilayah Barangin dialiri oleh IPA Kandi dan IPA Kayu Gadang. Namun karena kemarau panjang sebanyak 3500 pelanggan kecamatan Barangin saat ini menerima air dari Bak Kayu Gadang yang airnya berasal dari batang Ombilin Rantih. Sehingga air akan mengalir satu kali dua hari kepada pelanggan, harus bergiliran.
















