TANAHDATAR, METRO – Lembaga Pendidikan Al-Quran (LPW) Surau Gudang Nurul Hamdi Kubu Rajo Nagari Limo Kaum yang terbaik dalam kegiatan didikan subuh di Kecamatan Limo Kaum, dikunjungi tim penilai Kabupaten Tanahdatar.
Pada Minggu, (21/4) tim yang dipimpin Kabag Kesra Sekdakab H Afrizon menyaksikan penampilan santri di surau ini. Kedatangannya bersama anggota tim dari Kankemenag dan penguji asal Sekdakab, diikuti Ketua Lembaga Dididikan Subuh Tanahdatar H Maswardi, Camat Limo Kaum Afrizal, Wali Nagari Gusrial dan masyarakat Limo Kaum.
Santri surau ini menunjukan kepiawaian, minat dan bakatnya selama dibina dalam berdakwa, serta melaksanakan kegiatan keagaman dan seni-islami. Ketua LPQ Surau Gudang Afnazianto menyebut dalam perkembangannya sejak sepuluh tahun lalu kian mengembirakan hingga sekarang telah membina 205 santri dalam belajar Al-Quran dan ilmu agama non-formal ditangani 7 guru.
“Secara bersama dan didukung penuh masyarakat Kubu Rajo Limo Kaum kami membangun LPQ ini dari banyak kekurangan hingga dikenal luas masyarakat di Batusangkar, yang menyerahkan anaknya mengaji surau ini,” ujar Afnazianto.
Katanya , semua itu juga berkat semangat dari pengurus yang bekerja keras telah mengerakan aktifitas surau dengan pembangunan fasliitas belajar untuk LPQ dan pembangunan lebih baik sarana ibadahnya hingga telah tiga berturut-turut khatam Al-Quran.
“Alhamdulilah, surau kian lebar dan telah cukup sarana ibadahnya bisa menampung ratusan jemaah, demikian anak mengaji kian ramai.
Beragam prestasi telah ditorehkan dalam syair Al-Quran dan seni-dakwa dari tingkat kecamatan hingga kabupaten,” ujar Afnazianto.
Ketua Tim Penilai Afrizon menyatakan apresiasi dan kebanggaannya atas aktifitas LPQ Surau Gudang. Menurutnya, apa yang dilaksanakan pembina dan pengurus surau telah menunjukan hasil lebih baik.
“Selama ini kami tim penilai kabupaten selalu mengunjungi LPQ atau TPA dari mesjid mewakili kecamatan, namun aktifitas didikan subuh di Surau Gudang lebih semarak lagi,” ungkap Kabag Kesra.
Menurutnya, dalam kegiatan didikan subuh itu santrinya telah berhasil melahsanakan pola kurikulum didikan subuh terpadu dengan ukuran cara memimpin, kekuatan kelompok dan disiplin santri. Hanya saja, tambahnya, untuk menjadi terbaik di Tanah Datar tentu harus bersaing dengan 14 LPQ lainnya di daerah ini, dimana baru empat tempat telah dinilai. (ant)
Komentar