PADANG, METRO–Berlandasan QS Al Imran Ayar 134, ternyata orang Minangkabau penyayang ka urang lalu, paibo ka anak dagang. Buktinya orang Minangkabau suka bersedekah, mau berbagi, mudah memaafkan dan tolong menolong. Dan yang paling penting sekali adalah sangat toleransi atas keberagaman budaya, adat dan agama.
“Hidup di negara yang berdasarkan Pancasila dengan demikian maka orang Minangkabau tidak akan mungkin dikatakan teroris dan radikal,” ungkap Ustd Zen Hoki (UZH) kepada POSMETRO Senin (11/8).
Disebutkan Ustd Zen Hoki (UZH), barangkali jika ada Aksi yg dilakukan oleh para pihak/ penguasa lalu dilakukan reaksi, maka reaksi oleh masyarakat tersebut bukanlah teroris dan bukan pula radikal. Namun hanya menyampaikan pandangannya karena aksi atau kebijakan yang dilakukan pemerintah belum diterima oleh masyarakat.
Nah di suatu sisi, kata Ustd Zen Hoki (UZH), orang Minangkabau memiliki jiwa silahturahmi yang kini terjaga dengan baik. Hal ini dikarenakan orang Minangkabau beragama Islam yang bertakwa dan beriman kepada Allah SWT. Bukan menunggu orang yang menyakiti minta maaf,
Tetapi telah memberikan maaf sebelum yang bersalah atau orang yang menyakitinya minta maaf. “Itulah hebatnya orang Minangkabau,” ujar Ustd Zen Hoki (UZH). Dia tidak Iri, dengki, tidak pendendam justru sebaliknya suka memaafkan















