SOLOK, METRO – Jajanan sehat bagi pelajar menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemko) Solok. Untuk mewujudkan harapan tersebut, puluhan pedagang makanan yang berjualan di berbagai kantin sekolah Kota Solok diberi pemahaman.
Pencerahan terkait ancaman penggunaan bahan tambahan pangan yang berbahaya memang perlu dilakukan. Terutama terhadap anak sekolah yang masih duduk di bangku sekolah dasar memang sangat suka jajan ketimbang membawa makanan dari rumah.
Namun, perlu diwaspadai para pedagang yang menggunakan bahan tambahan pangan berbahaya untuk mempercantik jajanan yang dijual dan agar lebih awet tanpa memikirkan dampaknya pada pelanggan.
Wakil Wali Kota Solok, Reinier mengatakan, para pedagang makanan atau jajanan bagi pelajar di sekolah harus selektif dalam memilih penggunaan bahan yang aman untuk dikonsumsi. Pedagang makanan di sekolah-sekolah Kota Solok harus memastikan makanan yang dijual sehat dan bebas dari zat atau bahan pangan berbahaya lainnya.
“Bahan-bahan yang kerap ditemukan dalam makanan mulai dari pengawet formalin, boraks hingga pewarna tekstil meski disadari betul bahayanya. Penggunaan bahan berbahaya tersebut tentu mengancam kesehatan orang mengkonsumsi makanan,” ujarnya.
Untuk lebih memberikan pemahaman pada pedagang, perlu dilakukan sosialisasi dengan melibatkan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM). Ditegaskan Reinier, jangan sampai usaha para pedagang dalam memenuhi kebutuhan keluarga malah harus berurusan dengan pihak berwajib lantaran lalai dalam memilih dan menggunakan bahan makanan yang dijual.
“Pastikan dulu makanan yang kita jual higienis dan tidak kadaluarsa atau basi, dengan menjual jajanan yang sehat bagi anak. Para pedagang telah membantu dalam mendorong prestasi pelajar kota Solok,” cetusnya.
Reinier juga meminta masing-masing sekolah untuk ikut mengawasi jajanan yang dijual pedagang kantin dalam mewujudkan kantin sekolah yang sehat bagi para pelajar dan penghuni sekolah.
“Dinas terkait juga harus sering melakukan pengecekan sehingga ada bentuk pencegahan yang dilakukan. Dengan pengawasan dan kesadaran para pedagang tentu memberikan jaminan keamanan terhadap makanan yang dijual,” tutup Reinier. (vko)















