PADANG, METRO— Terlutang-lantung, mungkin itu yang dirasakan Deva Ramadani (21) warga Pasar Lalalang Kelurahan Kuranji Kecamatan Kuranji Kota Padang yang hingga kini masih belum mendapatkan kepastian kapan ia akan dioperasi di bagian tulang kaki sebelah kirinya yang sempat patah akibat terjatuh dari pohon jambu.
Saat dikunjungi dirumah kontrakan orangtuanya dikawasan Pasar Lalang Kelurahan Kuranji Kecamatan Kuranji Kota Padang Minggu (13/7) sore ia sedang terduduk dikursi plastik sambil memperlihatkan kakinya yang saat ini sudah tidak bisa digunakan selayaknya kaki normal. Akibat kejadian ini ia kini berbulan-bulan tak bisa beraktifitas mencari nafkah demi membantu orangtua.
Sedikit menceritakan kejadian yang ia alami itu, Deva mengatkan menjelang waktu berbuka di bulan Ramadhan 14 Maret 2025 yang lalu ia sedang memanjat pohon jambu yang berada di masjid yang tidak jauh dari rumahnya. Tak terduga dahan yang ia panjat patah dan jatuh membawa serta dirinya.
Setalah insiden itu ia merasakan sakit di kaki sebelah kiri dan tidak dapat berjalan. Sensasi yang ia rasakan dikaki kirinya hanya seperti bergantung tampa bisa digerakan secara normal, untuk beraktifitas ia dibantu dengan tongkat dan bertumpu dengan kaki kanan sedangkan kaki kirinya hanya bisa mengikuti.
Melihat kondisi itu ia dan orangtuanya pun memutuskan untuk membawa Deva ke tukang urut dengan maksud hati agar cepat sembuh. Namun setelah dua minggu kaki Deva masih belum menunjukan tanda-tanda membaik dan ia dan keluarga akhirnya memutuskan untuk dibawa ke RSUD dr Rasidin.
Dipertemuan pertama saat bertemu dokter ia diminta untuk melakukan ronsen untuk melihat kondisi yang terjadi pada kakinya. “Setelah dironsen saya beberapa kali menghadiri konsultasi namun saat itu belum diputuskan apa tindakan yang diberikan kepada saya. Pada akhir bulan mei 2025 dijeda 20 hari dengan alasan mempersiapkan alat dan saya diminta konfirmasi ke orangtua apakah saya boleh dioperasi atau tidak,”Katanya.
Setelah mendapatkan restu oleh orangtuanya, Deva kemudian mengunjungi RSUD kembali menyampaikan persetujuan orangtuanya. “Pihak RSUD mengatakan ok dan akan dijadwalkan operasi namun sampai saat ini operasi yang dijanjikan itu tidak terjadi, mereka beralasan mempersiapkan alat namun sudah sampai dua hingga tiga kali hal tersebut yang ia sampaikan sampai saat ini saya belum juga mendapatkan tindakan operasi,”ujarnya.
Namun seminggu belakangan ini barulah ia mendapatkan secercah harapan dan akhirnya ia dirujuk ke RSUP M Djamil untuk penanganan lebih lanjut. Usut punya usut rujukan itu terjadi usai salah seorang anggota DPRD Kota Padang dari Fraksi PKB-Umat Zalmadi mengkonfirmasi kejadian tersebut kepada managemen RSUD dr Rasidin.
Kabar ini tentu saja menjadi angin segar tidak hanya untuk Deva namun bagi kelurganya. Ibu Deva, Nurleli (42) mengatakan selama ini Deva berperan cukup besar dalam membantu perekonomian keluarga.
Ia mengatakan Ayah Deva hanya seorang tukang ojek dan terkadang bekerja serabutan dimana penghasilan yang ia terima terkadang juga tidak menentu. Dengan keberadaan Deva dikeluarga dapat membantu keluarga kecil mereka bertahan.
“Sebelumnya saya berjualan dipasar namun saat ini berhenti pasca melahirkan adik Deva, melihat kondisi ini Deva mengatakan kepada saya ia berinisiatif bekerja di bengkel mobil untuk membantu perekonomian keluarga. Ia membantu dengan turut menjadi tulang punggung keluarga, selain deva ada adiknya yang baru tamat sekolah dan adiknya yang masih kecil, sekarang adik Deva yang nomor dua sudah ikut bekerja demi membantu kakaknya yang kini tak bisa membantu perekonomian keluarga,”tuturnya.




















