Selaku produser, Nuzuarlita Permata Sari Harahap mengaku pembuatan film ini hanya memakan waktu empat hari. Namun demikian, ia tidak terlalu kesulitan untuk mencari para pemeran dan mempersiapkan seluruh adegan. Apalagi, seluruh adegan dan cerita yang ada didalam film, adalah kisah nyata yang benar-benar menggambarkan kehidupan cinta dan karir setiap anggota kepolisian.
“Sekalipun banyak skrip yang harus diganti namun alhamdulillah film ini berjalan dengan lancar. Saya tidak pernah terpikir bahwa film ini akan meraih kemenangan. Yang penting kita ingin berpartisipasi untuk Korps Bhayangkara Sumbar,” ungkap Nuzuarlita Permata Sari Harahap.
Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta juga menyampaikan rasa syukurnya atas capaian yang telah diraih Polda Sumbar pada momen HUT Bhayangkara ke-79 ini.
“Keberhasilan film ‘Bhayang Terakhir, Cinta, Action, Pengabdian’ adalah bukti bahwa Polda Sumbar memiliki banyak sekali talenta-talenta muda berbakat,” tegas Irjen Pol Gatot.
Menurut Irjen Pol Gator, film yang telah meraih prestasi membanggakan di kancah nasional ini, melibatkan 83 orang kru dan dibuat dalam waktu yang singkat tanpa persiapan.
“Namun demikian, semua pemeran akhirnya berhasil memperagakan seluruh adegan dengan cukup baik. Ke depannya mungkin saja ini akan main di layar lebar, bisa saja mungkin nanti filmnya akan bercerita tentang pengungkapan kasus-kasus besar di Sumbar,” tukasnya. (rgr)















