Sementara itu, Wali Kota Padang Fadly Amran mengajak seluruh pihak untuk memiÂkirÂkan dampak kesehatan paru masyarakat baik sebelum, saat, maupun setelah bencana terjadi.
“Tanpa kolaborasi yang solid, hasilnya tidak akan maksimal. Mari kita bersama-sama menyehatkan paru-paru Kota Padang demi maÂsyaÂrakat yang lebih sejahÂtera,” tambahnya.
Fadly juga menegaskan komitmen pemerintah kota dalam pengendalian konsumsi rokok. Ia mengungkapkan bahwa saat menjabat sebagai Wali Kota Padang Panjang, pihaknya telah menerbitkan Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok.
Sementara sebelumnya, fatwa rokok telah diterbitkan di masa Wali Kota dr. Suir Syam, yang menjadi pijakan penting dalam upaya perlindungan masyarakat terhadap bahaya rokok.
“Saat ini, kami sedang menyusun Perda Anti Rokok untuk Kota Padang sebagai bentuk keberlanjutan dari komitmen perlindungan kesehatan masyarakat,” tegasnya.
Pertemuan ilmiah Pulmonary Update 2025 ini dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama, yang menghadirkan para narasumber dan peserta dari berbagai latar belakang untuk saling bertukar wawasan, pengalaman, serta strategi dalam menghadapi tantangan penyakit paru di Indonesia. (rom)




















