PADANG PANJANG, METRO–Pada minggu kedua Juni 2025, terdapat 14 provinsi yang mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH). Ini dipicu oleh naiknya harga beras dan daging ayam ras. Satu provinsi tercatat stabil, sementara 23 provinsi lainnya mengalami penurunan IPH.
Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi, Senin (16/6) yang dipimpin Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir.
Rapat ini turut diikuti Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Setdako, Putra Dewangga bersama sejumlah instansi terkait di Ruang VIP Balai Kota.
Untuk Inflasi Kota Padang Panjang, Analis Perekonomian Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setdako, Chandra Erfiko menjelaskan, inflasi Mei 2025 secara year to year (YoY) tercatat 1,76 persen, turun dari April yang 2,55 persen. Secara month to month (MoM), mengalami deflasi -0,77 persen.
Dijelaskannya, IPH Padang Panjang minggu keempat Mei 2025 adalah -3,21, mengalami fluktuasi naik dibanding minggu sebelumnya. Komoditas penyumbang utama fluktuasi cabai merah, beras, dan bawang merah. “Harga pangan minggu kedua Juni 2025, dari 48 komoditas yang dipantau, 12 mengalami fluktuasi harga. Enam komoditas naik harga antara lain beras kualitas II naik Rp250 (1,72%), daging ayam broiler naik Rp50 (0,16%), cabai rawit naik Rp5.000 (1,92%), bawang merah naik Rp833 (2,46%), bawang daun naik Rp6.000 (42,86%), dan seledri naik Rp5.000 (16,67%),” jelasnya.




















