PASBAR, METRO–Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) telah menyelesaikan paket kegiatan bantuan CSR dari PT Agrowiratama, berupa renovasi rumah tidak layak huni, pembangunan sumber air bersih, pembangunan sanitasi layak, sambungan listrik bersubsidi, serta bantuan kompor beserta regulator dan tabung gas untuk bahan bakar memasak bagi keluarga miskin dan keluarga terdampak stunting di Kecamatan Sungai Aur.
Bantuan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam melibatkan perusahaan perkebunan dan pabrik kelapa sawit untuk berperan aktif dalam penanggulangan kemiskinan, percepatan penurunan stunting, dan penghapusan kemiskinan ekstrem di Pasaman Barat. Langkah ini diambil untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dan pihak swasta dalam mencapai target penurunan angka kemiskinan menjadi 6,0%, prevalensi stunting menjadi 13,5%, serta penghapusan kemiskinan ekstrem hingga 0% pada tahun 2025.
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis dengan penyerahan kunci rumah kepada para penerima manfaat, yaitu Ahmad Rafki dari Binjai Jorong Koto Dalam, Julsopia Rudi dari Jorong Sakato Jaya, serta Rahmat yang diwakili oleh Wali Nagari Sungai Aur. Penyerahan ini dilaksanakan dalam apel gabungan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di halaman kantor bupati setempat, Rabu (4/6).
Wakil Bupati Pasaman Barat, M. Ihpan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kemiskinan masih menjadi salah satu permasalahan utama di Indonesia. Penanganannya memerlukan pendekatan yang tepat, cepat, sistemik, terpadu, dan menyeluruh, guna mengurangi beban serta memenuhi hak-hak dasar warga negara secara layak melalui pembangunan yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
“Dalam upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, perlu dilakukan langkah-langkah koordinatif secara terpadu lintas pelaku, dalam merumuskan dan menyelenggarakan kebijakan yang tepat,” ujar Ihpan.
Ia juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas partisipasi perusahaan yang telah terlibat dalam mendukung pembangunan pemerintah daerah. “Ke depan, kami berharap perusahaan-perusahaan lain juga turut berpartisipasi. Berdasarkan data BPS, pada tahun 2025 angka kemiskinan di Pasaman Barat masih tercatat sebesar 7,0%, sementara angka kemiskinan ekstrem sebesar 0,7% (Kepmenko PMK, 2024),” jelas Wabup M. Ihpan.
Lebih lanjut, Wabup Ihpan juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap isu stunting. Ia menjelaskan bahwa stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kekurangan asupan gizi dalam jangka waktu lama, yang berdampak pada pertumbuhan anak, terutama tinggi badan yang lebih rendah dari standar usianya.




















